Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

APBD-P 2016 Kabupaten Lingga Disahkan Rp715 Miliar
Oleh : Nurjali
Sabtu | 01-10-2016 | 10:54 WIB
APL1.jpg Honda-Batam

Bupati Lingga, Alias Wello Menandatangani APBD Perubahan. (Foto: Nurjali)

BATAMTODAY.COM, Daiklingga - Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Lingga yang digelar pada Jumat (30/9/2016) menetapkan Anggaran Pendapatan, dan Belanja Daerah (APBD) Perubah sebesar Rp715 M.

Ranperda perubahan APBD 2016 ditetapkan sebagai Peraturan daerah (Perda) Kabupaten Lingga. Sehingga mengalami penurunan Rp39 M dari APBD Murni sebesar Rp754 M.

"Alhamdulillah sesuai dengan mekanisme yang berlaku, total APBD Perubahan yang telah disepakati sebesar Rp715 M," ujar Agus Norman, juru bicara Badan Anggaran (Banggar) DPRD Lingga.

Ia menyampaikan, agar segenap perangkat pemerintahan segera melaksanakan pembangunan yang telah dijadwalkan dan sesuai dengan proses yang telah dirumuskan.

"Untuk mewujudkan hasil yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat, maka pelaksanaan pekerjaan dan penyerapan anggaran agar dilakukan sesuai dengan jadwal yang sudah dibuat," katanya.

Sementara itu, Ketua DPRD Lingga Riono mengatakan, dari hasil rumusan dan pembahasan yang dilakukan Banggar dan Tim Anggaran Pemerindah daerah (TAPD) dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), telah sesuai mekanisme. APBD Perubahan yang telah disahkan untuk segera dilaksanakan dalam melanjutkan proses pembangunan. Menurutnya, dalam pembahasan RAPBD Perubahan yang diproses dari tanggal 20 sampai dengan 30 September ini telah dilakukan pembahasan mengenai KUA-PPAS Perubahan dan kemudian menghasilkan kesepakatan bersama.

"Nah dari hasil pembahasan Banggar dengan TAPD telah disepakati. Beberapa hal, diantaranya disepakati berkaitan dengan perubahan-perubahan pada pendapatan, belanja dan pembiyaan," terang Riono.

Bupati Lingga, Alias Wello mengatakan, disetujuinya APBD Perubahan tersebut bisa melakukan pembangunan yang tepat sasaran.
"Mudah-mudahan program yang telah dibahas dan disetujui lebih tepat sasaran dan rill dirasakan masyarakat." kata Wello.

Editor: Yudha