Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Orangutan di Muara Wahau Diduga Idap Down Syndrome
Oleh : Shodiqin
Senin | 19-09-2011 | 12:59 WIB
kerea.jpeg Honda-Batam

Orangutan di Muara Wahau, Kalimantan Timur.

MUARA WAHAU, batamtoday - Salah satu dari tiga orangutan yang dievakuasi oleh tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dan Centre for Orangutan Protection (COP) dari Muara Wahau, Kalimantan Timur, diduga menderita down syndrome.

Demikian kesimpulan sementara setelah foto orangutan tersebut ditunjukkan kepada ahli primata dari Perth Zoo.

Down syndrome adalah kondisi keterbelakangan perkembangan fisik dan mental anak yang diakibatkan adanya abnormalitas perkembangan kromosom.

Anak orangutan yang berusia kira kira 3 tahun tersebut memiliki penampilan fisik yang mirip dengan penderita down syndrome, yakni bentuk kepala yang relatif kecil dari normal (microchephaly) dengan bagian anteroposterior kepala mendatar. Pada bagian wajah tampak sela hidung yang datar, mulut yang mengecil dan lidah yang menonjol keluar (macroglossia). Matanya sipit dengan sudut bagian tengah membentuk lipatan (epicanthal folds).

Down syndrome tidak hanya diderita oleh manusia, tetapi juga oleh jenis kera non manusia seperti chimpanzees. Kasus down syndrome pada orangutan belum pernah dilaporkan sebelumnya.

"Orangutan tersebut saat ini sedang dalam perawatan intensif COP di fasilitas BKSDA di Tenggarong, Kalimantan," demikian tulis Fian Khairunnisa, COP Area Manager Kalimantan Timur, dalam siaran persnya yang diterima batamtoday, Senin (19/9/2011).