Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Di Usianya ke-92, Perempuan Dalam Foto Kiss yang Tersohor Itu Akhirnya Meninggal
Oleh : Redaksi
Senin | 12-09-2016 | 12:50 WIB
The-Kiss.gif Honda-Batam

Greta Zimmer Friedman adalah seorang asisten dokter gigi yang berusia 21 tahun ketika dia disambar dan dicium oleh George Mendosa di New York Times Square, 14 Agustus 1945. Keduanya tidak saling kenal, kecuali ciuman perayaan berakhirnya Perang Dunia (PD) II. (Sumber foto: Associated Press)

BATAMTODAY.COM, Richmond - Seorang perempuan yang dicium seorang pelaut di sebuah foto ikonik, yang menandai akhir Perang Dunia II, telah meninggal pada usia 92 tahun.

Greta Zimmer Friedman, nama perempuan itu, meninggal dunia karena pneumonia di sebuah rumah sakit di Richmond, Virginia, Amerika Serikat (AS), kata anaknya Joshua Friedman.

Friedman adalah seorang asisten dokter gigi yang berusia 21 tahun ketika dia disambar dan dicium oleh George Mendosa di New York Times Square, 14 Agustus 1945.

Foto itu kelak menjadi salah satu foto abadi dari perayaan VJ Day alias perayaan kemenangan AS dalam Perang Dunia II yang digelar di New York.

Awalnya foto ini diterbitkan sebagai bagian dari galeri foto untuk merayakan kemenangan itu di majalah Life.

Friedman semula tidak menyadari sosok perempuan dalam foto itu adalah dirinya.

Baru pada tahun 1960-an, dia mengetahuinya setelah melihat buku kumpulan foto-foto karya fotografer terkenal, Alfred Eisenstaedt.

Tidak saling mengenal

Dalam perjalanannya, ada sejumlah orang yang mengaku sebagai pelaut dan perawat dalam foto tersebut.

Tetapi pada era 1980-an, dua orang berciuman itu dipastikan Friedman dan Mendosa.

Walaupun foto itu memperlihatkan pasangan yang berpelukan erat, keduanya tidak benar-benar mengenal satu sama lain.

Ketika itu, Mendosa tengah kencan dengan calon istrinya yang terlihat tersenyum dalam beberapa foto lainnya.

"Itu hanya ciuman sekilas," Friedman mencoba mengingat-ingat, dalam sebuah wawancara dengan Veterans History Project pada 2005.

"Itu hanya perayaan semata. Sama-sekali bukan ciuman romantis," jelasnya.

Kendati foto tersebut dipuji sebagai simbol kegembiraan yang dirasakan warga AS setelah Jepang menyerah kepada AS, sejumlah orang mencibirnya.

Salah-seorang di antaranya mengomentari foto itu, seperti dikutip Majalah Time, sebagai dokumentasi "kekerasan seksual" di depan umum.

Sumber: BBC
Editor: Udin