Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

EDB Singapura Lirik Sejumlah Sektor Industri Potensial di BBK
Oleh : Roni Ginting
Kamis | 08-09-2016 | 13:01 WIB
EDB-Singa6.jpg Honda-Batam

Pertemuan lanjutan The Working Group on Batam, Bintan, Karimun (BBK) di Gedung BP Batam (Foto: Humas BP Batam)

BATAM, BP Batam - Pertemuan lanjutan The Working Group on Batam, Bintan, Karimun (BBK) kembali digelar di Ruang Rapat Anggota 4 Badan Pengusahaan (BP) Batam, Selasa (6/9/2016).

Pertemuan yang dipimpin oleh Anggota 4/Deputi Bidang Pengusahaan Sarana Usaha Lainnya BP Batam, Purba Robert M Sianipar, itu dihadiri para delegasi dari Economic Development Government (EDB) Singapura, Ms Jayashree Sadanandan, Director International Policy Mr Micheal Goutama, Vice Chairman, Chamber of Commerce and Industry (KADIN) Singapura.

Sebagai fasilitator, Mohammad Zainal Fattah selaku Asisten Deputi Infrastruktur Sumber Daya Air Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian juga turut hadir, serta delegasi dari BP Batam, BPK Bintan dan Karimun.

Delegasi EDB Singapura mengungkapkan, pertemuan kali ini digagas usai pertemuan mereka dengan Presiden RI, yang menyatakan bahwa ada banyak perubahan terkait perizinan investasi di Batam. Termasuk program izin investasi 3 jam (i23J) dan Kemudahan Investasi Langsung Konstruksi (KLIK), yang beberapa hari lalu diluncurkan BP Batam. Presiden akan terus mengupayakan banyak perubahan dalam rangka akselerasi investasi di Batam.

Mengapresiasi apa yang telah dilakukan pemerintahan Indonesia, EDB Singapura yang telah lama berkolaborasi dengan Indonesia (dalam hal ini Batam-red) akan terus menyeberluaskan informasi positif ini kepada investor Singapura dan dalam konteks Join Action Roadmap for The Working Group on BBK (Batam, Bintan dan Karimun).

Maka EDB Singapura pada pertemuan kali ini, delegasi Singapura focus pada bagaimana membentuk aksi dan menggagas serangkain terobosan yang dapat dikerjasamakan Indonesia (dalam hal ini BBK) - Singapura, dengan langsung melakukan pendekatan dengan stakeholders terkait, untuk melihat prospek sejumlah sektor industry, diantaranya digital creative industry (industry kreatif) dan digital economy di Batam, oil and gas strorage industry (industry oil dan gas) dan shipbuilding (perkapalan) di Karimun dan Batam, serta terus akan digali potensi lain yang ada di wilayah lainnya baik Bintan dan Tanjung Pinang.

Ekonomi global saat ini selalu mengalami pergerakan yang mungkin tidak dapat diprediksi, tetapi tentu Ekonomi Batam dengan dukungan dari Pemerintah Pusat akan memberikan dorongan untuk bagaimana tetap siap berkompetisi. Selalu melakukan terobosan-terobosan, baik bagi dunia investasi, dan tentu dengan ini Batam turut memberikan dampak posistive bagi daerah Bintan dan Karimun untuk menarik investor datang.

Melalui BP Batam, EDB Singapura mengharapkan dapat kembali meneruskan sebuah era baru kolaborasi yang lebih kuat dalam membangun Batam, Bintan dan Karimun dengan dukungan dari Presiden.

"Kami memiliki 10 item yang dibahas, ini merupakan pertemuan dengan level meeting yang lebih tinggi, kita focus untuk menindaklanjuti 10 item yang telah kami rancang pada 3 kawasan Batam Bintan Karimun," terang Ms Jayashree.

Dirinya bersama KADIN Singapura sangat mengapresiasi dan berterima kasih atas diluncurkannya sebuah tools, yang selama ini dutunggu dan ditanyakan oleh para investor, yakni i23J dan KLIK di Batam.

Sementara itu Anggota 4 Deputi Bidang Pengusahaan Sarana Usaha Lainnya menyampaikan, bahwa The Working Group ini merupakan pengejawantahan kerja sama Indnesia dengan Singapura untuk memajukan BBK (Batam, Bintan dan Karimun) yang lokasinya sangat dekat dengan Singapura.

Puncak dari The Working Group ini adalah pertemuan kedua kepala negara yakni Presiden RI dengan Perdana Menteri Singapura untuk nantinya mengevaulasi dan melihat secara real hasil dari The Working Group Ini.

"Dukungan yang luar biasa dari kedua kepala negara ini. Namun bedanya pada masa pemerintahan Pak Jokowi ini, kita diminta untuk lebih real berfokus pada hasil dan dengan program-program yang memudahkan investasi seperti i23J dan KLIk. Kita harapkan ini akan menjadi tools bagi investor asing, sehingga dapat meningkatkan investasi di Batam, Bintan dan Karimun," kata Robert.

Adapun sejumlah agenda yang dibahas dalam pertemuan ini adalah, business environment (lingkup bisnis), investment promotion (bentuk promosi investasi), industry sector (focus sektor industry) dan capacity development (bentuk pengembangan yang akan dilakukan), dilanjutkan dengan site visit atau peninjauan Program IT Politeknik Batam.

Hadir mendampingi Anggota 4 BP Batam, Direktur Promosi dan Humas, Purnomo Andiantono dan Head International Policy EDB Singapura, Mr Bin Boon Song selaku delegasi EDB Singapura.

Editor: Udin