Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Luhut Percaya Indonesia Punya Cadangan Minyak 200 Miliar Barel
Oleh : Redaksi
Kamis | 08-09-2016 | 09:26 WIB
menko-luhut2.jpg Honda-Batam

Menko Kemaritiman Luhut Panjaitan.

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan meyakini Indonesia masih memiliki cadangan minyak 200 miliar barel. Angka tersebut lebih tinggi 5.455 persen dibandingkan data cadangan minyak yang dimiliki pemerintah saat ini sebesar 3,6 miliar barel.

"Database kita minim sekali, jumlah cadangan minyak hanya 3,6 miliar barel. Padahal potensinya bisa 100 miliar-200 miliar barel," kata Luhut, Rabu (7/9/2016).

Minimnya data cadangan minyak, menurut Pelaksana tugas (Plt) Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ini, disebabkan oleh keengganan perusahaan-perusahaan minyak dan gas bumi (migas) nasional melakukan eksplorasi untuk menemukan cadangan minyak baru.

Untuk itu, Luhut berjanji pemerintah bakal membantu sebisa mungkin upaya peningkatan basis data informasi eksplorasi migas sehingga bisa mendorong produksi migas nasional.

Menurut Luhut, database eksplorasi migas penting saat pemerintah ingin menawarkan investasi migas kepada perusahaan migas lokal maupun asing. Pasalnya, harus ada data awal yang membuat investor yakin dan tertarik berinvestasi di wilayah tertentu.

Sayangnya, kemampuan pemerintah dalam melakukan survei seismik untuk menemukan cadangan minyak baru sangat terbatas. Luhut menyebut, pemerintah hanya memiliki enam kapal seismik yang dikelola BPPT. Sementara wilayah laut yang harus disurvei sangat luas.

Menanggapi hal tersebut, Presiden Direktur PT Elnusa Tbk Tolingul Anwar mengaku siap membantu pemerintah dalam meningkatkan data eksplorasi migas terutama yang ada di lautan.

Menurut dia, di tengah kondisi penurunan produksi dan cadangan migas, investasi sudah tak lagi seimbang karena semakin sulitnya penemuan cadangan migas.

Oleh karena itu, Anwar menyebut adanya upaya meningkatkan database eksplorasi migas di lautan akan berguna untuk meningkatkan penemuan cadangan migas sehingga ada peningkatan produksi.

"Satu-satunya cara adalah bagaimana memperbanyak data dari laut. Potensi itu, dari sisi eksplorasi, survei di laut menjadi pilihan untuk saat ini," katanya.

Perusahaan penyedia jasa eksplorasi migas itu bahkan telah menyiapkan satu unit kapal survei seismik dengan kapasitas untuk membawa 12 streamer dengan panjang setiap streamer mencapai 10 kilometer.

Dengan demikian, kapal ini sangat ideal untuk melakukan pekerjaan survei seismik di area lautan luas dan dalam.

"Memang disiapkan untuk itu. Jadi saat program tersebut digalakkan, kami siap dukung. Kapalnya sendiri baru selesai "docking" dan dalam waktu dekat siap beroperasi," katanya.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Dardani