Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

MPR akan Dijadikan Laboratorium Ketatanegaraan
Oleh : Irawan
Minggu | 04-09-2016 | 08:15 WIB
SekjenMPR_minatbaca.jpeg Honda-Batam

 Sekretaris Jenderal MPR Maruf Cahyono

BATAMTODAY.COM, Bandung - Sekretaris Jenderal (Sesjen) MPR Maruf Cahyono sangat mengapresiasi kegiatan Gerakan Membaca Buku (GeMaKu) yang berlangsung di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Bandung, Jawa Barat (Jabar).

 

Dalam acara yang juga dihadiri oleh Kepala Perpustakaan Nasional M Syarif Bando itu, Maruf menyatakan, kegiatan ini pada dasarnya untuk meningkat gemar membaca di kalangan masyarakat.

MPR, kata Maruf, juga mempunyai perpustakaan yang kondisinya sudah lebih baik dibanding sebelum reformasi. Sebelum reformasi, menurut Maruf, perpustakaan MPR sepi pengunjung. Namun sekarang pengunjungnya sudah ramai.

MPR sekarang memiliki Badan Pengkajian beranggota 45 orang anggota MPR, dan memiliki Lembaga Pengkajian yang beranggota 60 orang, terdiri para pakar dari berbagai disiplin, dukungan dari perpustakaan tentu menjadi penting.

Anggota badan pengkajian yang berjumlah 45 orang ditambah 60 orang pakar dari lembaga pengkajian itu butuh bahan diskusi yang tidak lain adalah literasi dan bahan dari perpustakaan.

"Mudah-mudahan pada masa akan datang terjalin kerja sama lebih baik lagi," ujar Maruf dalam rilisnya di Jakarta, Minggu (2/9/2016).

Maruf menambahkan, rencananya MPR akan dijadikan laboratorium terkait ketatanegaraan dan sejarah kebangsaan. Hal itu memungkinkan, karena MPR sudah memiliki Badan Pengkajian dan Lembaga Pengkajian.

"Jadi belajar sejarah demi meningkatkan minat belajar terus tingkatkan, dan ini juga dilakukan di MPR," tutup Maruf.

Di acara yang bertajuk Aktualisasi dan Festival Penggiat Pembudayaan Kegemaran Membaca (Literasi) 2016 ini juga mengukuhkan dr. Netty Prasetiani, MSi, istri Gebernur Jawa Barat, menjadi "Bunda Literasi" Jawa Barat. Pengukuhan dilakukan Kepala Perpustakaan Nasional M. Syarif Bando.

Pada kesempatan itu diselenggarakan pula pameran perpustakaan dan produk-produk kerajinan berbasis literasi.

Dongkak minat baca
Perpustakaan MPR RI merupakan salah satu perpustakaan khusus yang memiliki fungsi sebagai pusat referensi dan penelitian. Perpustakaan tersebut terus meningkat perannya dalam mendongkrak minat baca masyarakat.

Kepada Bagian Perpustakaan MPR Dra Roosiah Yuniarsih dalam keterangan menyebutkan, perpustakaan MPR menjalin kerja sama dengan berbagai perpustakaan, terutama perpustakaan di bawah binaan Perpustakaan Nasional.

Seperti diketahui, perpustakaan MPR mendukung kegiatan Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca Buku (GeMaKu) Provinsi Jawa Barat (Jabar). Acara ini dikemas dalam sebuah acara Aktualisasi dan Festival Penggiat Pembuadayaan Membaca (Literasi) 2016 pada Jumat (2/9/2016) lalu.

Acara yang berlangsung di Gedung Perpustakaan Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jabar, Jalan Kawaluyaam Indah II Nomor 4 Bandung, Jawa Barat. Acara ini dibuka oleh Kepala Perpustakaan Nasional M. Syarif Bando, selaku pembina gerakan literasi.

MPR menjalin kerja sama dengan Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Jabar mendukung acara ini. "Kerja sama ini sebagai usaha untuk memperkenalkan Perpustakaan MPR RI sebagai Perpustakaan Wakil Rakyat kepada khalayak," ujar Roosiah.

Diharapkan, pada gilirannya dapat mengangkat keberadaan dan eksistensi perpustakaan wakil rakyat yang ada di setiap DPRD Provinsi dan Kabupaten, yang jumlahnya mencapai 34 untuk DPRD provinsi dan 560 untuk DPRD Kabupaten-Kota di Indonesia," Roosiah kembali menambahkan.

Kerja sama seperti ini, menurut Sekretaris Jenderal (Sesjen) MPR Maruf Cahyono, untuk pertama kali dilakukan oleh Perpustakaan MPR. Pada waktu mendatang, kerja sama ini akan dilakukan dengan perpustakaan lainnya. Salah satunya, Perpustakaan Riau.

Editor: Surya