Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Segera Validasi Data Penerima KIP

Program Kartu Indonesia Pintar di Bintan Harus Tepat Sasaran
Oleh : Charles Sitompul
Kamis | 01-09-2016 | 11:01 WIB
KIP-bintan1.jpg Honda-Batam

Sekda Bintan Ir. Lamidi dalam acara "Sosialisasi dan Monitoring Program Indonesia Pintar" di Hermes Agro Resort & Convention.

BATAMTODAY.COM, Bintan - Program Kartu Indonesia Pintar (KIP) di Kabupaten Bintan masih terganjal problem akurasi data penerima. Soal akurasi data penerima KIP ini, memang hampir terjadi di semua daerah seperti.

Sekda Bintan, Ir Lamidi, mengakui adanya problem akurasi data penerima KIP di Bintan. Namun dirinya memastikan, akan segera menyelenggarakan program validasi data yang sifatnya kontinyu. Kebutuhan validasi data kontinyu ini mendesak, karena menyangkut target program.

"Data itu ada, tapi data dari pusat. Namun, data itu berasal dari program penginputan pada 3 dan 4 tahun lalu, jelas itu tak bisa dijadikan lagi acuan. Banyak kondisi telah berubah," ujar Lamidi, saat membuka acara "Sosialisasi dan Monitoring Program Indonesia Pintar" di Hermes Agro Resort & Convention, baru-baru ini. 

Dengan validasi data yang dilakukan nantinya, Lamidi menambahkan, sehingga siapa pun penerima KIP, itu adalah benar benar murni yang berhak. "Bagaimana hal ini tercapai, kuncinya ada pada data akurat, data riil di lapangam. Pemerintah ingin program KIP ini tidak sia sia," pungkas Sekda Bintan ini.

Namun begitu, program validasi data warga tak akan akan diperbaharui per enam bulan sekali. Hal itu didasarkan hal dalam sekali per enam bulan ada perubahan taraf hidup.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olaharaga (Disdikpora) Bintan Makhfur Zurachman menegaskan, jangan sampai ada lagi kasus anak putus sekolah di Bintan lantaran keterbatasan ekonomi keluarga. Karena itu, program sosial dari pemerintah yang sifatnya bantuan ke anak sekolah harus data riil.

Berbicara tepat sasaran ini arahnya ada pada data warga tak mampu di lapangan. Perangkat desa dan kelurahan hingga lingkup RW diminta betul betul memberikan data akurat kondisi warganya. Dengan demikian, kasus kasus putus sekolah yang faktornya kemiskinan dapat ditekan.

“Itu jika penyebab putus sekolah karena masalah ekonomi, masalah sosial yang seperti ini kan sifatnya komplek,”imbuhnya

Makhfur menekankan, bantuan sosial pendidikan dengan sasaran anak keluarga tak mampu sebaiknya dipergunakan semestinya. Salah satunya program Kartu Indonesia Pintar.

“Orang tua juga sudah harus tahu bahwa bantuan dipergunakan untuk fungsi pendidikan.Dengan demikian masa depan anak akan lebih baiklah,”katanya.

Mengenai data penerima KIP di Bintan saat ini, berdasarkan data pokok pendidikan (Dapodik) tercatat ada 2.915 penerima. Data ini kata Makhfur yang murni tepat sasaran yang sudah menerima manfaat dana bantuan KIP.

“Itu data yang sudah menerima. Data berapa yang harus menerima sebenarnya jumlahnya tidak terbatas. Tidak terbatasnya begini, Bagi anak yang benar benar tidak mampu atau kurang mampu silahkan didaftarkan,”kata dia.

Namun dengan catatan, anak tersebut benar benar tak mampu dibuktikan dengan data di kelurahan atau kecamatan setempat.

Editor: Dardani