Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Gegara Terlalu Berat Bawa Tas ke Sekolah, 2 Siswa Ini Melawan dan Menang
Oleh : Redaksi
Jum'at | 26-08-2016 | 13:02 WIB
protes.gif Honda-Batam

Rukved Raikwar dan Paritosh Dhandevar, dua siswa sekolah swasta di India menggelar jumpa pers soal beban berat yang harus mereka bawa dalam tas setiap hari saat berangkat ke sekolah.(Sumber foto: The Hindu)

BATAMTODAY.COM, New Delhi - Sebuah sekolah bernama Vidya Niketan di distrik Chandrapur, negara bagian Maharashtra akhirnya mulai menyediakan loker untuk para siswanya sejak Rabu (24/8/2016).

Loker-loker ini digunakan para siswa untuk menaruh buku cetak mereka dan bahan-bahan pelajaran lainnya sehingga mengurangi beban di dalam tas mereka.

Namun, kebijakan ini tak diterbitkan manajemen sekolah secara "sukarela" atau dari arahan dinas pendidikan setempat.

Penyebab adanya kebijakan ini adalah seorang siswa kelas VII bernama Rugved Raikwar yang baru berusia 12 tahun.

Rukved bersama teman sekelasnya, Paritosh Dhandekar mengejutkan para jurnalis setempat saat mereka muncul di Press Club pada awal pekan ini.

Di tempat itu, kedua remaja tersebut menggelar konferensi pers  dan meminta media memberitakan betapa menderitanya para siswa sekolah yang dipaksa membawa tas yang sangat berat setiap hari.

"Kami harus membawa 16 buku setiap hari, delapan buku teks dan delapan buku catatan, ke sekolah. Jumlah itu mencapai 20 buku jika kami harus menghadiri kelas tambahan," kata Rugved kepada harian The Hindu.

"Kami sangat lelah membawa tas berat itu dari rumah ke sekolah dan ke kelas yang terdapat di lantai dua dan tiga gedung sekolah," tambah dia.

Setelah tak menemukan solusi, kedua siswa itu tak memiliki pilihan selain menggelar konferensi pers karena kepala sekolah mengabaikan surat keluhan mereka.

"Saya juga mencoba menghubungi Menteri Pendidikan, Vinod Tawade, tetapi dia tak ingin menemui kami. Setiap kali, anak buahnya selalu mengatakan Menteri sedang sibuk," lanjut Rugved.

"Setelah kami menggelar konferensi pers dan beritanya dimuat media, loker langsung tersedia di sekolah kami. Awalnya hanya siswa yang sakit yang bisa menggunakan loker," tambah Rugved.

Sementara itu, Paritosh Dhandekar mengatakan, dia sempat diperingatkan untuk tidak mendukung niat Rugved menggelar konferensi pers.

"Orangtua dia (Rugved) tak mau membawa masalah ini ke pengelola sekolah. Beberapa staf sekolah bahkan memperingatkan saya untuk tidak mendukungnya, tapi saya katakan saya tidak melawan sekolah, saya melawan sistem," ujar Paritosh.

Setelah memenangkan "pertempuran" untuk mengurangi beban di dalam tas siswa sekolah Vidya Niketan, Rugved kini berniat meringankan beban seluruh siswa di India.

"Saya akan coba berbicara dengan Menteri Pendidikan terkait masalah ini. Dan jika dia tak berbuat apapun, saya akan ajak semua siswa melawan seperti yang saya lakukan," kata Rugved.

"Sekolah membebankan biaya besar dari orangtua kami. Bisakah mereka menyediakan fasilitas mendasar seperti loker jika mereka tak bisa mengurangi jumlah buku yang harus kami bawa ke sekolah," tambah dia.

Sumber: The Hindu
Editor: Udin