Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Di Balik Gencarnya Alias Wello Berantas Mafia BBM

Mobil Dinas Pemkab Lingga Ternyata Banyak Gunakan BBM Subsidi
Oleh : Nurjali
Jum'at | 26-08-2016 | 10:50 WIB
mobdin-lingga1.jpg Honda-Batam

Salah satu mobil plat merah milik Pemkab Lingga sedang mengisi BBM bersubsidi. (Foto: Nurjali)

BATAMTODAY.COM, Daiklingga - Di tengah gencarnya bupati Lingga memberantas para mafia BBM, Mobil plat merah milik pemerintah ternyata malah menggunakam bbm subsisdi yang seharusnya menjadi jatah masyarakat.

Pantauan di lapangan, kendaraan milik pemerintah tersebut kerap menggunakan jasa kios-kios minyak di wilayah Kabupaten Lingga untuk operasionalnya. Padahal, beberapa waktu lalu pemerintah setempat telah bekerja sama dengan BUMD menyediakan minyak non subsidi untuk mobil-mobil yang berplat merah.

Bupati Lingga H Alias Wello juga dengan tegas menyatakan sikap untuk menyikat para mafia BBM. Sikap tegas terhadap mafia BBM itu disampaikan Alias Wello di hadapan para Agen Penyalur Minyak Subsidi (APMS) dan puluhan orang pemilik rekom pangkalan bahan bakar minyak (BBM), yang dikumpulkan di ruang rapat bupati untuk membahas penyaluran minyak BBM, Senin (22/8/2016) lalu.

Dia mengatakan, permasalahan regulasi pada BBM telah menimbulkan dampak negatif terhadap kebutuhan masyarakat. Permainan para mafia BBM menyebabkan Kabupaten Lingga sering mengalami kelangkaan bahan bakar.

Banyaknya pemilik rekom yang diamanahkan pemerintah setempat untuk melayani kebutuhan BBM masyarakat, kata Alias Wello, juga telah ikut dalam jaringan mafia BBM subsidi di wilayalah Dabosingkep.

"Saya betul-betul serius untuk masalah ini. Sudah 6 bulan ini kami berupaya meningkatkan pelayanan terhadap masyrakat. Kalau ditemukan ada yang nakal kita cabut izinnya, dan yang bermain-main dengan hal-hal subsidi, kita laporkan ke pihak berwajib," ungkap Awe, sapaan akrab Alias Wello.

Keseriusan Pemkab Linnga menertibkan penyaluran minyak bersubsidi, agar ke depannya mampu melihat lebih jelas kebutuhan masyarakat, apakah sudah tercukupi dengan kuota yang ada atau perlu diajukan penambahan.

"Kalau memang kuota tidak cukup, kami akan usulkan penambahan kepada Pertamina. Saat ini, krisis minyak paling dirasakan oleh masyarakat nelayan. Hampir seluruh wilayah, krisisnya minyak tanah dan solar. Dua jenis inilah yang sering dikomplain masyarakat," ungkapnya.

Sikap tegas Alias Wello dalam menyikat para mafia BBM yang telah meresahkan masyarakat, malah terbalik dengan kenyataan di lapangan maraknya mobil plat merah milik pemerintah yang menggunakan BBM subsidi.

Atau jangan-jangan, malah mobil plat merah milik pemerintah yang menjadi penyebab tidak cukupnya kuota BBM subsidi untuk masyarakat.

Sebagamaina pantauan BATAMTODAY.COM, dalam menggunakan jasa kios untuk operasionalnya, mobil berplat merah tersebut juga tidak digunakan untuk keperluan kantor. Namun malah banyak digunakan untuk keperluan pribadi maupun keperluan lainnya di luar kebutuhan pemerintah.

Editor: Dardani