Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Sekda Tanjungpinang Sebut, Sampah di Laut Karena Prilaku Masyarakat
Oleh : Habibie Khasim
Rabu | 17-08-2016 | 18:09 WIB
sampah-di-pelantar-II-Tanjungpinang.jpg Honda-Batam

Sampah di pelantar II Tanjungpinang (Foto: dok.batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Pemerintah Kota Tanjungpinang yang secara tidak langsung menjadi tuan rumah acara festival Bahari, karena 70 persen kegiatan berada di ibu kota Provinsi Kepulauan Riau ini. 

Meskipun gedung gonggong telah digesa, segala kegiatan telah dipersiapkan dengan matang, namun masalah sampah di laut memang belum bisa diselesaikan.

Menurut Sekretaris Daerah Kota Tanjungpinang, Riono, sampah di laut itu ada karena prilaku masyarakat pesisir, yang memang tidak bisa diawasi selama 24 jam.

Padahal, Pemko Tanjungpinang telah memiliki peraturan daerah (Perda) mengenai sampah ini, akan tetapi memang peraturan Walikota (Perwako) tidak kunjung selesai.

Namun, kata Riono, meskipun belum ada Perwako, seharusnya masyarakat Tanjungpinang sadar akan kebersihan dilaut.

"Kita tidak mungkin mengawasi selama 24 jam, makanya kita hanya bisa meminta kerja samanya, karena Festival Bahari ini dilaksanakan di laut Tanjungpinang, banyak yang mengikuti kegiatan ini, kita minta kerja samanyalah kepada masyarakat," ujar riono saat ditemui di kantor Walikota Tanjungpinang, Senggarang, Rabu (17/8/2016) usai upacara memperingati detik-detik Proklamasi Republik Indonesia ke-71.

Terkait Perwako sendiri, Riono engaku memang belum siap, karena menurut dia, membuat Perwako itu tidak bisa sembarangan dan perlu ketelitian, sehingga memang memakan banyak waktu.

"Yang jelas saat ini kita hanya minta kepada masyarakat untuk turut mensukseskan kegiatan Festival Bahario ini, hal utama memang sampah, ini kita harapkan kerja samanya dari masyarakat dan pengusaha," ujar Riono.

Editor: Udin