Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ini Doa Anak Medan yang Menggetarkan Indonesia
Oleh : Irawan
Rabu | 17-08-2016 | 09:02 WIB
doa.png Honda-Batam

HR. Muhammad Syafii saat membaca doa penutupan Rapat Paripurna Pembukaan Masa Persidangan I DPR RI tahun sidang 2016-2017. (Foto: Ist)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Doa yang dibacakan HR. Muhammad Syafii untuk menutup Rapat Paripurna
Pembukaan Masa Persidangan I DPR RI tahun sidang 2016-2017, benar-benar telah menjadi viral dan ditonton ribuan kali di youtube. Karena doa "Anak Medan" itu begitu vocal, tegas dan jelas!

Bahkan, seusai membacakan doanya yang singkat tapi padat, para anggota dewan yang terhormat itu langsung memberinya apluse panjang. Karena doa yang dibacakan kader Partai Gerindra itu terkesan seperti sindiran kepada Presiden Jokowi. Tidak percaya?

Sebagai pria kelahiran Medan, 21 Oktober 1959 dan mewakili masyarakat Sumatera Utara 1, mantan nggota DPRD Kota Medan (1997-1999) itu juga memasukkan nasib warga Sumatera Utara dalam doanya yang menghebohkan itu.

Inilah doa yang dibacakan "Anak Medan" itu.

Seperti mata pisau yang hanya tajam ke bawah, tapi tumpul ke atas sehingga mengusik rasa keadilan bangsa ini. Wahai Allah, memang semua penjara overcapacity tapi kami tidak melihat ada upaya untuk mengurangi kejahatan karena kejahatan seperti diorganisir ya Allah.

Kami tahu pesan dari sahabat Nabi Nuh bahwa kejahatan-kejahatan ini bisa hebat bukan karena penjahat yang hebat tapi karena orang-orang baik belum bersatu atau belum mempunyai kesempatan di negeri ini untuk membuat kebijakan-kebijakan yang baik yang bisa menekan kejahatan-kejahatan itu.

Bung Karno sangat khawatir bangsa kami akan menjadi kuli di negeri kami sendiri. Tapi hari ini, sepertinya kami kehilangan kekuatan untuk menyetop itu bisa terjadi.

Lihatlah Allah, bumi kami yang kaya dikelola oleh bangsa lain dan kulinya adalah bangsa kami. ya rabbal alamin.

Kehidupan sosial budaya, seperti kami kehilangan jati diri bangsa ini, yang ramah, yang santun, yang saling percaya.

Kami juga belum tahu bagaimana kekuatan pertahanan dan keamanan bangsa ini kalau suatu ketika bangsa lain menyerang bangsa kami.

Ya Rahman ya rahim, tapi kami masih percaya kepadaMu, bahwa kami masih menadahkan tangan kepadamu artinya engkau adalah Tuhan kami, Engkau adalah Allah YME.

Di mana-mana rakyat digusur tanpa tahu ke mana mereka harus pergi. Di mana-mana rakyat kehilangan pekerjaan Allah di negara ini rakyat ini outsourcing, tidak ada jaminan kehidupan mereka. Aparat seakan begitu antusias untuk menakuti rakyat.

Hari ini di Kota Medan di Sumut, 5.000 kepala keluarga sengsara dengan perlakuan aparat negara. Allah, lindungilah rakyat ini, mereka banyak tidak tahu apa-apa. Mereka percayakan kendali negara dan pemerintahan.

Wahai Allah, kalau ada mereka yang ingin bertaubat, terimalah taubat mereka ya Allah. tapi kalau mereka tidak brtaubat dengan kesalahan yang dia perbuat, gantikan dia dengan pemimpin yang lebih baik di negara ini Ya Allah.

Karuan saja, doa ini pun sampai hari ini masih terus diperbincangkan di berbagai media, baik online, cetak maupun medsos.

Editor: Dardani