Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Olimpiade Satukan Korea Utara dan Selatan Lewat Selfie Atlet
Oleh : Redaksi
Jum'at | 12-08-2016 | 12:02 WIB
pesenam-korseldan-korut-selfie.jpg Honda-Batam

Lee Eun-Ju dari Korea Selatan (kanan) mengambil selfie atau swafoto dengan Hong Un Jong dari Korea Utara. Foto tersebut menyebar di internet dan dipuji karena sesuai dengan tujuan Olimpiade untuk membangun perdamaian dan pengertian.(Sumber: Reuters/Dylan Martinez)

BATAMTODAY.COM, Brasil - Ada momen langka persahabatan antar Korea yang terekam dalam Olimpiade di Rio de Janeiro ketika atlet-atlet Korea Utara dan Selatan mengambil swafoto bersama.

Para fotografer di Olimpiade menangkap dua pesenam, Lee Eun-ju dari Korea Selatan dan Hong Un Jong dari Korea Utara, berfoto bersama dengan ponsel sambil tersenyum dalam sesi latihan sebelum pertandingan dimulai.

Foto tersebut menyebar di internet dan dipuji karena sesuai dengan tujuan Olimpiade untuk membangun perdamaian dan pengertian.

Di Twitter, Eugene Cho, warga Amerika keturunan Korea yang orangtuanya lahir di Korea Utara, mengutarakan optimismenya.

Baik ahli politik Ian Bremmer dari Eurasia Group dan surat kabar pemerintah China Daily menulis komentar yang sama di Twitter.

Bahkan majalah mode Amerika Glamour membagi foto tersebut di Twitter dan berkomentar, "Kedua orang ini pantas mendapatkan medali emas untuk diplomasi."

Diplomasi Olahraga

Selfie atau swafoto yang memperlihatkan persahabatan antar Korea tersebut berlawanan dengan contoh-contoh perpecahan yang pahit antara kedua negara yang bermusuhan.

Para pejabat Serbia dilaporkan, memberitahukan para atletnya untuk tidak muncul bersama sesama atlet dari Kosovo. Hubungan antara kedua tetangga Balkan itu masih tegang sejak Kosovo merdeka dari Serbia tahun 1999.

Dan para anggota tim Olimpiade dari Lebanon menolak naik bus yang sama dengan atlet-atlet dari Israel menuju upacara pembukaan.

Momen persahabatan antar-Korea ini muncul di tengah perpecahan yang mendalam dan ketegangan tinggi antara pemerintah di Seoul dan Pyongyang.

Menyusul uji coba nuklir keempat oleh Korea Utara bulan Januari, Korea Selatan memutuskan semua hubungan bisnis, pertukaran dan komunikasi dengan Utara.

Yoon Kang-ro, presiden Lembaga Kerja sama dan Diplomasi Olahraga Internasional di Korea Selatan, mengatakan Olimpiade memberi kedua Korea peluang untuk menemukan titik temu.

"Satu foto tidak membuat banyak kemajuan, tapi saya kira ini awal yang baik," ujar Yoon.

Yoon mengatakan diplomasi lewat olahraga sebelumnya telah dicoba. Dalam beberapa kasus, hal itu membantu hubungan untuk sementara. Pada kasus lain, tidak membantu.

Korea Utara memboikot Olimpiade 1988 di Seoul setelah Komite Olimpiade Internasional menolak permintaan Pyongyang untuk menjadi tuan rumah.

Namun pada Olimpiade 2000 di Sydney, Australia, kedua Korea berbaris bersama dalam upacara pembukaan. Kerja sama dalam kompetisi di Sydney mencerminkan tekanan kuat atas hubungan yang dibuat oleh mendiang Presiden Korea Selatan, Kim Dae-jung, dengan kebijakan "Sunshine" atau cahaya matahari memprakarsai proyek-proyek bantuan dan kerja sama untuk membangun kepercayaan dengan Utara.

Dalam 10 tahun terakhir, hubungan antar-Korea kembali memburuk akibat proyek senjata nuklir Utara dan provokasi-provokasi yang terus berlanjut.

Meski demikian, Yoon mengatakan olahraga dapat membuka dialog ketika pintu-pintu lain tertutup.

"Olahraga melampaui perbedaan-perbedaan politik, agama, budaya semua penghalang. Olahraga selalu menciptakan ruang yang tidak berpembatas," ujarnya

Tahun 2014, kunjungan delegasi tingkat tinggi Korea Utara ke Asian Games yang diadakan di Korea Selatan berakhir dengan pembicaraan tidak formal.

Dan jika Utara berpartisipasi dalam Olimpiade Musim Dingin 2018 di Korea Selatan, Yoon mengatakan kedua belah pihak harus berhubungan dan bekerjasama dengan cara-cara yang dapat membuka saluran-saluran komunikasi di masa depan.

Sumber: VOA
Editor: Udin