Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Inilah Menariknya Pacuan Kuda di Pinggir Pantai
Oleh : Redaksi
Senin | 08-08-2016 | 11:50 WIB
pacuan-kuda.jpg Honda-Batam

Menonton pacuan kuda di pinggir Pantai Tanjung Bastian, Kabupaten Timor Tengah Utara, NTT, dari pinggir arena (Sumber foto: Kompas.com)

BATAMTODAY.COM, NTT - Menonton lomba pacuan kuda di tempat yang konvensional memang sudah biasa. Tapi tidak dengan yang dilakukan di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT). Bagaimana tidak, di kabupaten yang berbatasan langsung dengan Distrik Oekusi, Timor Leste ini, kita bisa menyaksikan lomba itu di pinggir pantai.

Lokasi arena pacuan kuda itu berada di Tanjung Bastian, Kelurahan Humusu C, Kecamatan Insana Utara. Selain menikmati balapan kuda, kita juga bisa menikmati pantai dengan panorama alam pantai yang indah, jurang karang, pasir putih, pepohonan bakau yang dihuni kelelawar dan kawanan kera dengan latar belakang deretan Gunung Kolboki dan Bastian.

Menariknya, para pengunjung juga diberi kebebasan untuk menonton pacuan kuda dari berbagai sudut pandang yang dianggap menarik dan nyaman. Jika ingin terlindung dari sinar matahari, tersedia tribun penonton yang mampu menampung ribuan orang dengan latar belakang pantai.

Bila menonton dari pantai terbuka, maka latar belakang pemandangannya adalah deretan gunung terjal yang cantik. Sementara itu, pilihan lainnya yang tak kalah menarik yaitu, penonton bisa menikmati atraksi kuda pacu dari kejauhan, yakni berada di atas Gunung Bastian.

Tidak sulit menjangkau puncak gunung itu, karena telah tersedia anak tangga yang telah dibangun secara permanen oleh pemerintah setempat.

Pantai Tanjung Bastian berjarak sekitar 67 kilometer dari Kefamenanu, ibu kota Kabupaten TTU, dan dapat ditempuh kurang lebih satu jam setengah jam perjalanan dengan menggunakan angkutan umum, pedesaan, kendaraan sewa maupun ojek.

Arena pacuan kuda itu pun sangat strategis karena berada persis di jalur perlintasan kendaraan asal Timor Leste, baik dari Distrik Oekusi menuju Dili (ibu kota negara Timor Leste) maupun sebaliknya.

Karena itu, para penonton yang hadir untuk menyaksikan pacuan kuda, bukan hanya warga setempat, tetapi juga berasal dari negara Timor Leste.

Bupati TTU, Raymundus Sau Fernandes, mengatakan, lomba pacuan kuda adalah event tetap yang sudah diselenggarakan sejak tahun 2005 lalu.

“Lomba pacuan kuda ini digelar untuk memberi hiburan kepada rakyat sekaligus tujuannya adalah untuk melestarikan kembali budaya pacuan kuda karena populasi kuda saat ini semakin hari semakin berkurang. Dengan event ini kita mengharapkan kepada masyarakat untuk kembali memelihara dan melestarikan kembali budaya dan juga membina keakraban antara sesama pemilik kuda, pemelihara kuda dan juga masyarakat,” kata Raymundus saat diwawancarai di pinggir arena pacuan kuda, Minggu (7/9/2016).

Arena pacuan kuda ini, lanjut Raymundus, memiliki keunikan tersendiri karena berlatar belakang pantai. Pihaknya berencana menambah fasilitas fasilitas pendukung lainnya yang masih kurang.

Raymundus mengatakan, kegiatan lomba pacuan kuda di pinggir pantai juga menjadi ajang untuk membina keakraban diantara negara warga Indonesia dan Timor Leste.

“Tahun ini memang Timor Leste tidak hadir dalam event pacuan kuda ini, tapi tahun-tahun sebelumnya, mereka hadir mengikuti even ini. Tapi meski mereka tidak hadir, tapi ada juga warga Timor Leste yang datang menonton,” ungkapnya.

Menurut Raymundus, pemerintah daerah TTU, tidak hanya fokus sendiri untuk melakukan pengembangan terhadap kegiatan pacuan kuda serta obyek wisata lainnya, karena sudah ada tawaran dari pihak ketiga untuk mengontrak tempat ini.

“Tentunya pihak ketiga punya perencanaan untuk mengembangkan pariwisata di tempat ini. Kegiatan pariwisata yang dilaksanakan di tempat ini banyak, hanya saja di lokasi ini masuk dalam kawasan hutan, karena itu kita masih berproses untuk izin pinjam pakai dari Kemeterian Kehutanan,” kata Raymundus.

Dia berharap, dengan kegiatan pacuan kuda ini, semua pihak baik itu petani, peternak dan pegiat ekonomi, bisa mengambil peran dan memaksimalkan momentum untuk kepentingan kesejahteraan semua masyarakat.

Dalam lomba pacuan kuda yang digelar tahun ini, diikuti oleh 139 ekor kuda yang berasal dari Kabupaten Kupang, Belu dan TTU sebagai tuan rumah, dengan total hadiah uang ratusan juta rupiah.

Nah, bagaimana dengan Kepri yang memiliki panorama laut yang sangat luar biasa? (Sumber:Kompas.com)

Editor: Udin