Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Lingga Siap Jadi Penyangga Kebutuhan Pangan Nasional
Oleh : Nurjali
Jum'at | 05-08-2016 | 19:29 WIB
rapat-ketahanan-pangan-di-p.jpg Honda-Batam

Bupati Lingga H. Alias Wello (empat dari kiri) saat menghadiri rapat koordinasi penyempurnaan kebijakan di bidang pangan di Hotel Mercure, Pontianak, Jumat (5/8/2016). (Foto: Nur Jali)

BATAMTODAY.COM, Pontianak - Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau (Kepri), siap menjadi penyangga kebutuhan pangan nasional bila didukung kebijakan anggaran oleh Pemerintah Provinsi Kepri dan Pemerintah Pusat. Sebab, selain memiliki potensi lahan sawah yang cukup luas, Lingga juga memiliki ribuan hektar tanaman sagu yang belum tergarap secara maksimal sebagai bahan pangan lokal.

Hal itu diungkapkan Bupati Lingga Alias Wello saat mengikuti acara rapat koordinasi penyempurnaan kebijakan di bidang pangan, dalam rangka mendukung penguatan cadangan pangan menuju kemandirian pangan nasional, yang digelar di Hotel Mercure Pontianak, Kalimantan Barat, Jumat (5/8/2016).

“Lingga sangat siap menjadi penyangga kebutuhan pangan nasional. Selain beras, Lingga punya sumber pangan alternatif yang melimpah, seperti sagu dan singkong. Anda bisa bayangkan, Lingga punya ribuan hektar tanaman sagu yang belum digarap sebagai bahan pangan alternatif. Selain itu, ke depan kita juga punya ribuan hektar kebun singkong," ungkapnya.

Rapat koordinasi penguatan cadangan pangan yang diadakan Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian itu, dihadiri ratusan peserta dari lintas kementerian, Badan Urusan Logistik (Bulog), Badan Ketahanan Pangan dan Dinas Pertanian Provinsi se–Indonesia.

Namun, rapat koordinasi tersebut terlihat istimewa, karena hanya mengundang dua orang Kepala Daerah, yakni Bupati Lingga dan Bupati Landak, Kalimantan Barat.

Hadir sebagai pembicara dalam rapat koordinasi yang dikemas dalam bentuk seminar itu, Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian Kemenko Bidang Perekonomian, Musdhalifah Machmud, Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, Gardjita Budi dan Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Herman Khaeron.

“Komitmen Lingga untuk berkontribusi dalam penguatan cadangan pangan nasional, khususnya di Kepulauan Riau, tak perlu diragukan lagi. Ini bisa dilihat dari kerja nyata yang sudah kami lakukan dalam lima bulan setelah dilantik jadi Bupati dan Wakil Bupati Lingga, tanggal 17 Februari lalu. Meski tanpa dukungan dana APBD/APBN, Lingga bisa menjadi produsen beras,” katanya.

Sebagaimana diketahui, setelah mencanangkan pencetakan sawah dalam program 100 hari kerjanya dan sukses melakukan panen padi perdana pada tanggal 12 Juli lalu, Awe sapaan akrab Bupati Lingga itu, tak berpuas diri. Ia langsung mencanangkan pembangunan ribuan hektar perkebunan singkong dengan melibatkan kerja sama masyarakat dengan investor.

Pabrik pengolahan singkong menjadi tepung tapioka di Lingga akan dibangun di Pulau Singkep oleh PT. Tunas Hijau Makmur dengan kapasitas produksi 100 ton per hari. Dengan asumsi pati 25 persen dari berat bobot singkong, maka dibutuhkan bahan baku atau singkong sebanyak 400 ton per hari.

Editor: Udin