Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ungkap Misteri Perahu Lancang, Dispar Bintan Datangkan Arkeolog dari Medan
Oleh : Harjo
Selasa | 02-08-2016 | 11:38 WIB
Arkeolog-Medan-teliti-kayu-Kapal-Lancang.jpg Honda-Batam

Rombongan peneliti dari Badan Arkeolog dari Medan melakukan penelitian terhadap bahagian kerangka perahu kayu atau Perahu Lancang yang dipercaya masyarakat setempat adalah  benda bersejarah dan berusia ribuan tahun di Pantai Lancangkuning (Foto: Harjo)

BATAMTODAY.COM, Tanjunguban - Rombongan peneliti dari Badan Arkeolog dari Medan melakukan penelitian terhadap bahagian kerangka perahu kayu atau Perahu Lancang yang dipercaya masyarakat setempat adalah  benda bersejarah dan berusia ribuan tahun di Pantai Lancangkuning, kawasan Pariwisata Lagoi (KPL) Bintan.

"Peneliti akan membawa sample kayu dari bahagian kapal yang berhasil diangkap saat kemunculannya beberapa waktu lalu. Untuk diteliti di Laboratorium di Medan," ungkap Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan kabupaten (Kadispar) Bintan, Luki Zaiman Prawira, di Nirwana Gardens, Lagoi, Senin (1/8/2016).

Penelitian tersebut katanya lagi untuk mengetahui tahun umur perahu kayu tersebut dan apa saja kandungan pada kayu lancang yang dipercaya bagian dari perahu lancang itu.

Salah satu Tim Arkeolog dari Medan sedang melihat potongan kayu Perahu Lancang untuk dibawa ke Laboratorium (Foto: Harjo)

Berdasarkan analisa awal, kapal tersebut adalah kapal sudah cukup lama, karena system pembuatannya itu menggunakan pasak kayu dan bukan dipaku.

"Kita tinggal menunggu hasil analisa dan uji laboratorium , untuk kejelasan terkait kerangka perahu Lancang," terangnya.

Jika ini memiliki nilai sejarah yang tinggi, Dispar Bintan akan menetapkan menjadi Barang Cagar Budaya. Kemudian melestarikan dengan membuat pola pengawetan sebagai bentuk pelestarian terhadap benda yang bersejarah.

"Nantinya jika terbukti kayu tersebut memiliki nilai sejarah, maka kita akan meminta managemen untuk membangun lokasi tersebut dengan menggunakan masukan dan sarana peneliti. Agar benda bersejarah tersebut menjadi benda cagar budaya Bintan," pungkasnya.

Editor: Udin