Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

675 Mahasiswa se-Indonesia Ikuti KKN Kebangsaan di Kepri
Oleh : Habibi
Jum'at | 22-07-2016 | 15:58 WIB
KKN-Kebangsaan-2016-ksal.jpg Honda-Batam

KSAL Laksamana TNI Ade Supandi memberikan pembekalan kepada mahasiswa yang akan mengikuti KKN Kebangsaan di Kepri. (Foto: Habibi)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Sekitar 675 mahasiswa dari 44 Universitas Negeri yang ada di Indonesia diundang untuk melakukan kuliah kerja nyata (KKN) di wilayah Terluar, Terdepan dan Tertinggal atau 3T di Provinsi Kepulauan Riau. KKN ini akan dilakukan mahasiswa dari Sabang sampai Merauke di 3 kabupaten dan 1 kota yang ada di Provinsi Kepri.

 

"Mereka melaksanakan KKN ini di Kabupaten Bintan, Karimun, Lingga dan Kota Batam. Nantinya mereka akan KKN di wilayah 3 T yang ada di daerah-daerah ini," ujar Tengku Said Razai, ketua panitia KKN Kebangsaan saat ditemui di Hotel Sunrise, Jumat (22/7/2016).

Said menjelaskan, KKN ini bersifat ekowisata, dan memiliki wilayah 3T, sementara ibukota Provinsi Kepri, Tanjungpinang tidak memiliki itu. Kemudian untuk Natuna dan Anambas, memang mereka meminta agar mahasiswa disebar di sana. Namun, pihaknya tidak dapat menuruti peintaan itu dikarenakan susahnya transportasi dan jarak tempuh yang cukup jauh.

"Bukan tidak mau, tapi kita memikirkan banyak hal, makanya nggak di kirim ke Natuna dan Anambas. Selain itu juga ada anjuran menteri bahwa di Natuna dan Anambas jangan dulu, karena ditakutkan menyusahkan nantinya," ujar Said.

Saat ini tengah dilakukan pembekalan, banyak pejabat yang memberikan pembekalan, mulai dari Gubernur Kepri, Nurdin Basirun, Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana TNI Ade Supandi, dan Rektor Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH), Syafsir Aklus.

"Selain KKN Kebangsaan, kita juga melakukan KKN revolusi mental, tapi khusus mahasiswa Umrah saja, sebanyak 500 orang. Sedangkan untuk KKN Kebangsaan ini mahasiswa kita cuma 100 orang, selebihnya mahasiswa dari 44 universitas negeri dan 1 universitas dari Malaysia, yaitu Universitas Teknologi Malaysia (UTM)," terang Said.

Peserta akan dilepas pada tanggal 25 Juli, seluruh mahasiswa diberangkatkan di 45 lokasi yang telah ditentukan dari 3 kabupaten dan 1 kota. mereka akan meninggalkan kampus kurang lebih selama sebulan, yaitu dari tanggal 21 Juli - 27 Agustus.

Editor: Dodo