Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Queen Frustrasi Lagunya Dipakai Lagi oleh Donald Trump Tanpa Izin
Oleh : Redaksi
Jum'at | 22-07-2016 | 14:59 WIB
queen.jpg Honda-Batam

Queen. (Foto: istimewa)

BATAMTODAY.COM - Band rock legendaris asal Inggris, Queen mengecam calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump atas tindakannya yang kembali menggunakan lagu "We Are The Champion" tanpa izin. Saat digelarnya acara Republican National Convention di Cleveland, Ohio, Amerika Serikat pada Senin (18/7) lalu, Trump berjalan ke atas panggung dengan diiringi lagu yang dipopulerkan oleh Queen pada 1977 ini.

 

"Kami frustrasi dengan kembali digunakannya lagu ini tanpa izin setelah permintaan untuk berhenti sebelumnya, yang jelas telah diabaikan oleh Tuan Trump dan tim kampanyenya," ungkap Queen lewat sebuah pernyataan yang disampaikan pihak Sony/ATV Music Publishing yang menaunginya, seperti dilansir Rolling Stone.

"Queen tidak ingin musiknya dikaitkan dengan hal-hal umum atau debat politik dalam negara apapun. Begitu juga Queen tidak ingin "We Are The Champions" digunakan sebagai dukungan bagi Tuan Trump dan pandangan politik dari Partai Republik. Kami percaya, dan berharap bahwa Tuan Trump dan tim kampanyenya akan menghargai keinginan ini kedepannya," tambahnya.

Hal ini bukan hanya terjadi kali ini saja, sebelumnya pada Juni lalu, Trump juga menggunakan lagu ini sesaat sebelum dia memulai pidato kemenangannya pada pemilihan pendahuluan untuk kandidat Partai Republik. Saat itu, gitaris Queen, Brian May segera menanggapi penggunaan lagunya dan menulis sebuah pernyataan dalam situsnya.

"Saya bisa mengonfirmasi bahwa izin untuk menggunakan lagu itu tidak pernah dicari atau diberikan. Kami menyarankan beberapa cara yang kami bisa untuk memastikan penggunaan ini tidak berlanjut. Terlepas pandangan kami terhadap kebijakan Tuan Trump, itu selalu berlawanan dengan kebijakan kami untuk memungkinkan musik Queen digunakan sebagai alat kampanye politik," tulisnya dalam lamannya.

Selain itu, pihak Sony/ATV Music Publishing yang menaungi Queen, beberapa waktu lalu juga mengungkapkan pernyataannya yang mengecam tindakan Trump. "Sony/ATV Music Publishing tidak pernah dimintai izin oleh Trump, tim kampanye Trump, ataupun organisasi Trump untuk menggunakan "We are The Champions" milik Queen," ujarnya seperti dikutip Blabbermouth.

Selain Queen, Trump juga dikabarkan menggunakan beberapa lagu dari sederet nama musisi dalam acara politiknya tanpa izin. Lagu "We"re Not Gonna Take It" dari Twisted Sister misalnya, ia gunakan sebagai lagu penutup acara kampanyenya tanpa izin dan ditentang oleh sang vokalis Dee Snider. Selain itu ada pula lagu lain yang digunakannya tanpa izin dalam acara politiknya seperti milik Neil Young, Aerosmith, R.E.M., dan Everlast.

Sumber: Rolling Stone
Editor: Dodo