Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pensiunan Guru Ini Pukul Jidat Seorang Jenderal
Oleh : Nurjali
Senin | 11-07-2016 | 09:38 WIB
mazadiguru.jpg Honda-Batam

Mazani D Wardi, seorang pensiunan guru di Lingga. (Foto: Nurjali)

BATAMTODAY.COM, Dabosingkep - Momen lebaran dan Idul Fitri 1437 Hijriah telah berakhir, kemarin. Itulah momentum penting untuk silaturahmi bagi sebagian masyarakat yang kembali ke kampung halaman. Sambil mengenang masa-masa indah di kampung halaman, reuni. 

 

Salah satunya adalah acara reuni yang digelar para mantan guru-guru SMP maupun SMA yang mengajar di zaman dulu di tahun Orde Baru sekitar tahun 1970-an hingga tahun 2000-an. Sebelum keluar aturan perundang-undangan tentang perlindungan anak dan perempuan.

"Saya itu dulunya mengajar sambil menghajar, biar cepat pintar dan disiplin tegas. Kalau sekarang mengajar asal ajar, yang penting belajar," kata Mazani D Wardi, salah satu pensiunan guru yang masih eksis di setiap kegiatan alumni SMP, Minggu (10/7/16).

Kata-kata pensiunan guru senior di Kabupaten Lingga itu tentunya memberi pesan dan kesan yang mendalam. "Kami dulu sangat keras dalam mendidik, tak jarang pukulan fisik dilakukan, tapi jujur saya katakan pukulan itu tidak sampai membuat cedera, apalagi sampai fatal, itu dilakukan untuk menggertak agar mereka takut," jelasnya.

Sentuhan-sentuhan fisik yang dilakukan para guru itu dulu, ternyata memberikan kenangan yang tidak mudah dilupakan. "Saya biasanya gulung buku, yang telat tak pukul keningnya pakai buku, tapi tak sampai cidera, besok karena takut kena pukul mereka tak berani buat lagi," lanjutnya.

Menanggapi aturan sekarang yang begitu keras, bahkan murid tidak boleh disentuh sama sekali, membuat para guru harus berpikir tujuh keliling mencari formula yang tepat agar anak-anak tidak melakukan kesalahan dan disiplin dalam belajar.

"Sekarang guru-guru bingung, anak disentuh sedikit wali muridnya lapor polisi, dan guru bisa dipidana, sementara formulanya sampai sekarang belum ketemu," tambahnya.

Formula yang dimaksud guru senior ini adalah model pendidikan yang harus dilakukan pemerintah untuk mengatasi berbagai permasalahan kenakalan remaja yang semakin meningkat di setiap daerah. Bahkan, sopan santun terhadap guru saat ini sangat berkurang. Tak jarang ditemui banyak murid yang tak segan membangkang guru dan melakukan tindakan yang tidak terpuji.

"Aturan itu bagus, tapi harus dicari formula yang tepat. Kalau tidak, anak-anak kita sekarang kenakalannya sudah melampau batas, anak SD sudah pintar pacaran, SMP sudah hamil, dan SMA malah narkoba," ujar guru yang mengaku sudah banyak melahirkan pemimpin di Kepri ini.

Expand