Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Reuni SMP Negeri 1 Singkep Ungkap Latar Belakang Awe Sebelum Jadi Bupati
Oleh : Nur Jali
Sabtu | 09-07-2016 | 10:42 WIB
reuni-smp-singkep.jpg Honda-Batam

Bupati Alias Wello menyampaikan kesan dalam Reuni 40 tahun Angkatan 1976 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Singkep. (Foto: Jali)

BATAMTODAY.COM, Dabosingkep - Reuni 40 tahun Angkatan 1976 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Singkep di Bukit Kapitan, membongkar latar belakang Bupati Lingga Alias Wello yang merupakan anak seorang pegawai rendahan di perusahaan timah Singkep. Kala it, dia adalah penjual kayu bakar semasa bersekolah.

Hal ini disampaikan oleh Alias Wello saat bertemu dengan teman-teman seangkatannya di Gedung Nasional Dabosingkep, Kabupaten Lingga, malam tadi Jumat (8/7/2016). Bupati Lingga yang diberi kesempatan untuk berpidato di hadapan teman-teman sealumninya dan para guru-guru senior yang pernah mengajar mereka kala itu, menceritakan bahwa dirinya berjualan kayu bakar untuk memenuhi kebutuhan sekolah.

"Sebagai anak tertua, saya kelas 6 SD (Sekolah Dasar) sudah ditinggal ibu, jadi harus bisa menjaga adik-adik yang masih kecil, pulang sekolah kami jual kayu api (kayu bakar), saksinya Haji Ambok (yang saat ini menjadi anggota DPRD Lingga)," kata Awe tanpa canggung.

Berkumpul dengan teman-teman seangkatannya, Wello bercerita banyak tentang kenangan masa silamnya semasa bersama teman-teman sekolah. Kerasnya pendidikan guru-guru mereka di kala itu menjadi bekal dan kesan yang positif bagi mereka untuk lebih bertanggung jawab sebagai seorang pemimpin dan pada pekerjaan yang ditekuni.

"Pak Mazani ini guru paling baik, dan paling berkesan karena beliau orangnya sangat keras dalam mendidik, semua murid takut dan segan sama beliau ini," cetus Awe menceritakan pensiunan mantan Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Singkep itu.

Tidak hanya Alias Wello yang hadir dalam kegiatan reuni tersebut, sejumlah tokoh penting di Provinsi Kepri dan Kabupaten Lingga juga terlihat hadir sebagai alumni SMP angkatan 76. Asmin Patros salah satunya, anggota DPRD Provinsi Kepri dan juga tokoh fenomenal Batam ini juga menyampaikan sambutannya.

"Kalau pak Awe bilang dia jual kayu bakar, saya juga dari keluarga susah jadi kami di sini sukses karna kecilnya dididik dengan keras oleh orangtua dan guru," ujar Asmin dalam sambutannya.

Beberapa tokoh penting ini terlihat sangat akrab, saling mengingatkan dan saling menyapa pada reuni sesuai dengan tema yang diangkat yakni "Merangkai Langkah Merajut Kenangan".

Inti dari reuni tersebut adalah didikan yang keras tidak membuat anak-anak ini menjadi lemah, justru sebaliknya dengan pendidikan keras yang mereka dapat selama di bangku SMP, menjadikan mereka lebih bertanggung jawab dalam segala hal yang mengantarkan mereka dalam kesuksesan.

"Prinsip saya dulu itu mengajar sambil menghajar," seloroh Mazani D Wardi guru yang paling sering disebut paling keras kala itu, yang kini sudah pensiun.

Editor: Dodo