Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Presiden Perintahkan Polisi Ungkap Jaringan Bom Bunuh Diri Solo
Oleh : Redaksi
Selasa | 05-07-2016 | 12:40 WIB
jokowi_jpnn.JPG Honda-Batam

Presiden Joko Widodo. (Sumber foto: JPNN)

BATAMTODAY.COM - Presiden Joko Widodo memerintahkan aparat kepolisian untuk mengejar dan mengungkap jaringan di balik kasus bom bunuh diri di halaman Mapolresta, Solo, Selasa (5/7/2016).

"Saya sudah memerintahkan Kapolri untuk mengejar jaringannya dan mengungkap yang terkait bom bunuh diri di Mapolresta Solo," kata Jokowi di sela-sela kunjungannya di kota Padang, Sumatra Barat, Selasa pagi.

Presiden juga meminta masyarakat Indonesia tetap tenang sekaligus waspada. "Tidak perlu takut menghadapi teror," kata Jokowi.

Menyinggung kasus bom bunuh di Medinah, Baghdad, Bangladesh dn Turki, Presiden mengatakan aksi kekerasan atas nama apapun tidak bisa dibenarkan dan harus dikutuk.

Di hadapan wartawan, Presiden Joko Widodo mengatakan aksi kekerasan atas nama apapun tidak bisa dibenarkan dan harus dikutuk.

"Tidak bisa yang namanya toleransi terhadap hal seperti itu apapun, apalagi ini di masjid Nabawi," kata Presiden Jokowi saat dimintai komentar tentang ledakan bom bunuh diri di Medinah, Arab Saudi.

Presiden kemudian mengatakan, atas nama rakyat Indonesia, dirinya mengucapkan rasa duka mendalam bagi para korban, keluarga dan pemerintah Arab Saudi.

Ditanya apakah ada kaitan antara bom bunuh diri di Medinah dan Solo, Presiden mengatakan: "Saya baru mendapat laporan tadi pagi, tapi belum detil."

Bom bunuh diri terjadi di halaman Mapolresta, Solo, Jateng, sekitar pukul 07.35 WIB, menurut keterangan polisi.

Akibat ledakan itu, pelaku dipastikan tewas di tempat kejadian. Adapun seorang anggota polisi dilaporkan mengalami luka ringan.

Sempat disapa oleh petugas polisi di pintu masuk, pelaku memaksa masuk ke halaman Mapolresta dengan alasan ingin ke kantin dan kemudian meledakkan diri, kata pejabat penerangan Mabes Polri.

Pelaku diketahui menggunakan sepeda motor dan kemudian meledakkan diri, kata Juru bicara Mabes Polri Irjen Boy Rafli Amar.

Sumber: BBC
Editor: Dodo