Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Orangtua Calon Siswa SMA Negeri 5 Batam akan Mengadu Wali Kota
Oleh : Harun al Rasyid
Rabu | 29-06-2016 | 13:14 WIB
ppdb-sma-5.-2016jpg.jpg Honda-Batam

PPDB di SMA Negeri 5 Batam yang prosesnya dinilai kontroversial.

BATAMTODAY.COM, Batam - Puluhan orangtua calon siswa kembali mempertanyakan dan meminta kejelasan tentang nasib pendidikan anak-anak mereka. Setelah mendatangi Dinas Pendidikan Kota Batam, di Sekupang Selasa (28/6/2016) kemarin, kali ini mereka mendatangi Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 5 Batam, Rabu (29/6/2016).

"Kemarin sudah ke Sekupang, tidak ada hasil. Disuruh kembali lagi ke SMAN 5 sini. Di sini juga sama, saja tak ada apa-apa. Kami harus kemana," ujar Anita salah satu wali murid saat di temui BATAMTODAY.COM.

Anita mengaku binggung dan sempat stres lantaran tidak tercantum nama putrinya di 3 rayon sekolah yang dituju. Ia mempertanyakan akan di sekolahkan kemana anaknya, jika memang tak di terima. Adapun ke tiga rayon tersebut yakni, SMAN 5, SMAN 17 dan SMAN 19.

"Tidak ada yang bisa memberi solusi. Anak saya nasibnya bagaimana, apa harus berhenti sekolah gara-gara beginian," kata Anita kesal.

Hal yang sama juga dirasakan Ujang (32), warga Perumahan Grya Asri, Sagulung. Ia mengatakan telah mengikuti Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di SMAN 5, Batam. Ketika itu, ia mengambil jalur reguler untuk dapat memasukan anaknya ke bangku pendidikan SMA. Akan tetapi, nama anaknya tidak lolos sebagai calon siswa baru di tiga pilihan sekolah.

"Kemarin ikut jalur reguler. Saya sudah cek ke tiga rayon sekolah, nama anak saya tak keluar. Terus bagaimana nasib anak saya ini?," tutur Ujang penuh tanya.

Ujang berujar, selain dirinya ada sekitar 50 wali siswa mengalami persoalan serupa. Nasib putra putri mereka masih di ujung tanduk dan terombang ambing setelah tidak ada satu pihakpun mampu memberikan solusi atas masalah ini. "Saya hanya minta kejelasan, anak saya mau dialihkan ke mana. Biar lega, dari hari Senin sampai sekarang sudah bolos kerja saya," ujarnya.

Guna mempertanyakan sekaligus meminta kejelasan tentang nasib putra putri mereka, puluhan wali siswa itu akan mendatangi kantor wali kota Batam. Mereka berharap bisa mendapatkan solusi yang baik agar tidak suram masa depan anak putra putrinya.

"Oleh kepala dinas tidak ditanggapi, kami mau ke wali kota. Mudah-mudahan ada kejelasan," pungkas Ujang.

Editor: Dodo