Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kejahatan Terhadap Lingkungan Semakin Merajalela
Oleh : Redaksi
Sabtu | 25-06-2016 | 16:49 WIB
kerusakan_alam_ilustrasi.jpg Honda-Batam

Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM - Kejahatan lingkungan semakin memburuk, naik 26% dengan nilai mencapai US$258 miliar. Hal ini terungkap dari laporan Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEP) dan Interpol yang diterbitkan Sabtu, 4 Juni 2016. Nilai kejahatan lingkungan ini meningkat dari US$70-213 miliar pada 2014 menjadi US$91-258 miliar saat ini.

Dalam laporan berjudul “Rise of Environmental Crime”, yang diluncurkan menyambut Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2016 ini terungkap, penegakan hukum yang lemah, kurangnya pendanaan bagi aparat keamanan, membuka kesempatan bagi jaringan kriminal internasional dan kelompok bersenjata meraup keuntungan dari praktik kejahatan ini.

Nilai dari kejahatan lingkungan ini jauh melampaui nilai pedagangan senjata ringan ilegal yang diperkirakan mencapai US$3 miliar. Kejahatan lingkungan menjadi kejahatan terbesar keempat setelah perdagangan narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba), pemalsuan dan perdagangan manusia (eksploitasi seks, pelacuran dan kerja paksa seks). Nilai kerugian akibat kejahatan lingkungan ini, menurut UNEP, 10.000 kali lipat dibanding dana yang dialokasikan untuk lembaga-lembaga internasional memeranginya -- yang hanya US$20-30 juta.

UNEP dan Interpol merekomendasikan aksi, sangsi dan aturan hukum yang tegas pada level nasional maupun internasional, termasuk aksi memberantas suaka-suaka pajak (tax heavens), peningkatan pendanaan, insentif ekonomi dan membuka lapangan kerja alternatif bagi oknum-oknum lapangan, pelaku kejahatan lingkungan.

Kejahatan lingkungan mencakup perdagangan tumbuhan dan satwa ilegal, kejahatan korporasi di sektor kehutanan, penjualan emas dan mineral lain secara ilegal, eksploitasi sektor perikanan, perdagangan limbah berbahaya termasuk perdagangan kredit karbon palsu.

Dalam 10 tahun terakhir semua kejahatan terssebut naik 5-7% per tahun -- dua sampai tiga kali lipat lebih cepat dibanding pertumbuhan Produk Domestik Bruto dunia. Modus pengiriman limbah ke negara-negara Asia Tenggara dan Pasifik misalnya, menurut data UN Office on Drugs and Crime (UNODC) tahun 2013, nilainya mencapai US$3,75 miliar per tahun.

Penulis: Marto Sitorus
‎Editor: Dodo