Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dari Ocehan Al Muzzamil Diketahui, Fahri sejak Awal Memang Ingin Disingkirkan
Oleh : Irawan
Rabu | 22-06-2016 | 14:10 WIB
Mahfudzsiddig2.jpg Honda-Batam

Mahfuz Sidik

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Semakin nyata bahwa sejak awal Ketua DPP Partai Keadilan Sejahteran (PKS) bidang Polhukam Al Muzammil Yusuf memang berniat menyingkirkan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah yang juga Anggota Ahli PKS.

"Ocehan Muzamil ini menunjukkan niat aslinya," kata mantan Wasekjen DPP PKS, Mahfuz Sidik dalam keterangan di Jakarta (Rabu, 22/6/2016).

Pernyataan Mahfuz ini terkait dengan perkataan Almuzammil bahwa bahwa PKS merasa lebih baik dan lebih solid tanpa Fahri Hamzah. Muzamil pun menjelaskan lagi alasan PKS memecat Fahri yang berujung pada sengketa hukum yang masih berlangsung sampai sekarang.

Dengan ucapan tersebut, sambung Mahfuz, Muzamil ingin mengatakan bahwa selama ada di PKS, Fahri itu menjadi sumber masalah yang mengganggu kebaikan dan kesolidan PKS. Lalu ketika ada pergantian kepemimpinan muncul pikiran sementara pihak di dalam PKS untuk menyingkirkan Fahri dari berbagai posisinya. Alasan untuk itu dicari-cari kemudian.

"Dilalahnya karena Fahri tidak terima begitu saja, lalu mereka ambil keputusan pemecatan," sesal Mahfudz.

Sebagai kader PKS, Mahfuz menyayangkan pernyataan Muzammil, dan apalagi hal tersebut disampaikan di bulan Ramadhan. Padahal seestinya sebagai Ketua DPP, Muzammil menunjukkan contoh teladan bagaimana menghiasi suasana bulan Ramadhan dgn ucapan yang baik dan sejuk.

"Saya tahu kok banyak kader di bawah masih bertanya-tanya tentang masalah ini dan mereka tidak nyaman dengan berbagai instruksi DPP dalam menyikapi persoalan Fahri Hamzah.

Mahfuz berpikir bahwa kader-kader PKS di seluruh daerah juga mengenal baik sosok Fahri Hamzah. Karena Fahri tokoh publik dan kerap tampil di media. Bahkan, waktu Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaq berurusan dengan KPK atas dugaan korupsi kuota impor daging sapi pun, Fahri Hamzah yang paling depan membela LHI dan PKS, dengan resiko dicemooh banyak pihak karena dinilai melawan KPK.

"Lha saat itu, mana suara Muzamil Yusuf? Kader dan masyarakat tahu itu semua," tegas Mahfuz.

Mahfuz menyarankan agar Muzamil tidak perlu berkomentar sana-sini soal Fahri. Biarkan proses hukum yang menyelesaikan persoalan ini.

"Ketika lima petinggi PKS yang digugat Fahri menolak mediasi (ishlah), ya artinya urusan ini diselesaikan lewat jalur hukum positif," demikian Mahfuz.

Editor: Surya