Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ternyata, Australia Miliki Laba-laba Tercepat di Dunia
Oleh : Redaksi
Senin | 20-06-2016 | 12:02 WIB
laba-laba-australia.jpg Honda-Batam

Imuwan sedang mempelajari apa yang membuat laba-laba spider memiliki kecepatan untuk menerkam mangsanya (Sumber foto: ABC)

BATAMTODAY.COM, Australia - Australia dikenal sebagai kawasan yang memiliki banyak satwa liar eksotis. Tapi seorang peneliti tamu meyakini Australia juga merupakan rumah bagi predator penabrak tercepat di dunia.

Karaops merupakan sejenis laba-laba kecil, bertubuh pipih yang hanya ditemukan di Australia.

Peneliti asal California, AS, Sarah Cres menghabiskan waktu menyusuri kawasan Australia Tengah dan Utara selama 60 hari, untuk mengumpulkan sebanyak mungkin sampel dari hewan ini.

“Kami amat tertarik dengan cara binatang ini bergerak. Kami mengetahui keberadaan hewan ini secara tidak sengaja kalau meraka menyerang mangsanya dengan cara sangat cepat, dan bisa jadi mereka adalah predator terestrial yang melakukan penyergapan paling cepat di bumi ini,” katanya

Laba-laba ini telah menjadi perjalanan yang amat melelahkan selama 38 tahun, bagi ilmuwan berusia 38 tahun, yang mempelajari spesies arachnid di Akademi Sains California di San Francisco.

Dia dan asisten penelitinya telah menyusuri kawasan Utara Australia Barat (WA) dan Northern Territory dengana mobil 4-mesinnya yang selalu penuh cipratan lumpur, mengunjungi kawasan bebatuan terpencil di lokasi-lokasi yang dia sebut "membalik bebatuan ".


"Anda mengemudi setiap hari, bahkan di malam hari, mendirikan kemah dan tidur dan Anda melakukannya lagi. Kadang-kadang kita tidak bisa menemukan laba-laba ini di tempat di mana spesimen ini telah ditemukan sebelumnya, karena informasi yang sedikit dan banyak sekali Kita tidak bisa ke situs itu lagi karena sudah ada aktivitas pertambangan, sehingga membuatnya sulit," ulasnya

Namun upaya Dr Crews terbayarkan karena sekarang dia sudah memiliki 100 sampel didalam botol uji coba kecil yang ditempatkannya didalam kopor untuk dibawa ke AS.

Di laboratorium nantinya laba-laba ini akan difilmkan untuk mengambil gambar mereka menyergap mangsanya yang biasanya adalah jangkrik hidup.

Dengan mengamati cuplikan gambar ini dalam gerakan lambat, Dr Crew dan timnya akan dapat mengetahui mekanisme kerja laba-laba ini dan bagaimana mereka bisa melakukan gerakan menyergap terhadap mangsanya dalam bentuk potongan-potongan gambar per detiknya.

"Kebanyakan laba-laba diperkirakan bergerak dengan tekanan hidrolik, namun beberapa penelitian lain dari Jerman telah menunjukkan beberapa laba-laba yang terlalu besar atau terlalu cepat, mereka tidak bergerak dengan tekanan hidrolik, sehingga harus ada komponen otot juga," ujar Dr Crews kata.

Jadi, mereka mencoba untuk bekerja di luar mekanisme di balik bagaimana cara mereka dapat bergerak begitu cepat, apakah itu tekanan hidrolik yang ditambah dengan otot, atau apakah ada semacam pemicu untuk melepaskan energi yang besar. Hanya saja mereka belum benar-benar yakin.

Pada tahun 2009, Dr Crews menghabiskan waktu selama satu tahun di Museum Australia Barat, untuk menggambarkan ratusan spesies laba-laba yang sebelumnya tidak dikenal.

Kepala zoologi kawasan di museum Australia Barat, Dr Mark Harvey mengatakan dia akan sangat tertarik melihat hasil dari penelitian Dr Crews.

"Saya senang sekali jika dalam hidup saya bisa memahami setiap spesies laba-laba di Australia Barat,”katanya.

Mungkin tidak akan terjadi katanya lagi, tapi bisa mendapatkan bantuan dari orang seperti Dr Crews amat berharga untuk memahami keragaman baik secara biologi maupun ekologi dari laba-laba Australia Barat.

"Rincian dari penelitian yang dia lakukan merupakan semacam standar internasional,”

Sejauh ini ada lebih adri 1000 laba-laba yang tercatat di Australia Barat dan 3000 secara nasional, tapi diyakini ada lebih dari 10 ribu yang masih perlu di identifikasi. (Sumber: ABC)

Editor: Udin