Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pengungsi Tamil di Aceh Tak Ingin Bermukim di Indonesia
Oleh : Redaksi
Senin | 20-06-2016 | 09:38 WIB
pengungsi-tamil1.jpg Honda-Batam

Artika, seorang pengungsi Tamil yang menegaskan tekad untuk melanjutkan perjalanan ke Pulau Natal. (Foto: BBC/Junha)

BATAMTODAY.COM, Banda Aceh - Pengamanan lokasi penampungan warga Sri Lanka yang tertahan di Pantai lhoknga, mulai di perketat, warga, termasuk wartawan sudah tidak diizinkan masuk ke lokasi. Belasan polisi berjaga-jaga dan melakukan pemeriksaan pada setiap orang atau kendaraan yang ingin masuk ke lokasi penampungan.

 

Kapal para pengungsi Srilanka yang terdampar di Aceh, masih teronggok di tepi Pantai Lhoknga. Para teknisi yang dikerahkan pemerintah masih bekrja keras memperbaiki kapal itu -mesinnya dan beberapa bagian lain kapal itu.

Para penumpangnya, 44 warga etnis Tamil, ditampung di sebuah tenda yang jaraknya sekitar 50 meter dari kapal mereka.
Gubernur Aceh Zaini Abdullah saat berkunjung ke Lhoknga bersama Kapolda Aceh Irjen Husen Hamidi Sabtu (18/6) mengatakan, pemerintah Aceh telah memastok kebutuhan logistik yang diperlukan kapal dan para penumpangnya. Bahan bakar minyak (BBM) untuk melanjutkan perjalanan kapal itu, 7000 liter sebagaimana permintaan, juga sudah dipenuhi.

Kapolda Aceh Irjen Pol Huseun Hamidi mengatakan, para pengungsi bisa berada di tenda tepi pantai itu, sampai kapal selesai diperbaiki.

"Kalau sudah baik kapalnya, mereka harus naik kapal lagi, nanti kapal akan diantar ke perairan internasional, dengan menggunakan kapal TNI-AL dan polisi air. Mereka dipersilakan melanjutkan perjalanan,"katanya kepada wartawan, seperti dilaporkan wartawan Aceh, Junaidi Hanafiah.

Larangan untuk masuk ke daratan Aceh, menurut Kapolda, sesuai dengan aturan yang berlaku. "Selain tak ada alasan yang jelas masuk di Aceh, mereka tidak memiliki data yang lengkap untuk bisa mendarat di Indonesia."

Artika, salah seorang perempuan imigran asal Sri Lanka mengatakan, mereka mengarungi Samudera Hindia untuk mencari kehidupan yang layak di Pulau Natal, Australia.

Expand