BATAMTODAY.COM, Jakarta - Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Bahari Indonesia sekaligus Penasehat Kehormatan Menteri Pariwisata RI, Indroyono Soesilo, berharap Festival Bahari Kepri (FBK) dalam even Festival Sail Selat Karimata akan menjadi gerbang wisata bahari di Indonesia dan dapat disukseskan sama seperti ‎ Festival Sail Bunaken pada tahun 2009 lalu.

Mantan Menko Maritim ini juga mendorong seluruh stakeholder yang hadir untuk mendukung penuh penyelenggaraan FBK di Tanjugpinang secara serius. Ia meminta kepada semua pihak untuk mempublikasikan seluruh rangkaian kegiatan pada FBK secara maksimal kepada wisatawan dari Singapura dan Malaysia agar menjadi agenda dan atraksi tersendiri bagi Wisman.

"Kita akan terus mendorong ‎Kementerian Pariwisata untuk mendatangkan 100 yachter dari Singapura untuk hadir pada acara puncak FBK pada tanggal 28 Oktober 2016 dan dilabuhkan di antara Pulau Penyengat dan Senggarang Tanjungpinang," ujarnya saat memimpin rapat koordinasi persiapan Festival Bahari Kepri dalam rangka Sail Selat Karimata di Kemeterian Pariwisata di Jakarta, Rabu (15/6/2016).

Dalam kesempatan itu, Indroyono Susilo juga menyatakan akan melakukan peninjauan secara langsung, kesiapan titik labuh dalam menyambut 100 Yacht serta kesiapan kerja sama koordinasi instansi terkait dalam menyukseskan acara FBK ini, minggu depan di Tanjungpinang Provinsi Kepri.

Dalam rapat koordinasi persiapan Festival Bahari Kepri yang dihadiri mantan Kasal Laksmana TNI (Purn) DR. Marsetio, Kadis Pariwisata Provinsi Kepri, Guntur Sakti, dan berbagai kementerian dan lembaga terkait, secara khusus ‎Indroyono Soesilo mengatakan, dirinya sebagai penanggung jawab Festival Sail Selat Karimata, juga menginginkan pelaksanaan kesuksesan diikuti dengan Festival Bahari di Kota Tanjungpinang Provinsi Kepri.

"Dengan dukungan semua stakeholder dan kesuksesan pelaksanaan Festival Bahari Kepri, akan mendukung kesuksesan Festival Sail Karimata sebagaimana penyelenggaraan Sail Bunaken pada 2009 kemarin," tegasnya.

Terkait dengan kesiapan Festival Bahari Kepri,  Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau, Guntur Sakti, juga melaporkan sejumlah rangkaian kegiatan FBK di Kepri, yang nantinya akan dimulai dengan kegiatan Eco Heroes,  Dragon Boat Race, Wonderful Indonesia Sailing, Panggung Penyair, Wonderful Kepri Expo, pertunjukan kesenian Sound From Motherland of Malay, Parade Kapal Sungai Carang, Sky Lantern, Kompetisi Drone, Kepri Carnival dan Traditional & Modern Games. Keseluruhan kegiatan tersebut akan dimulai sejak tanggal 20 Oktober hingga 30 Oktober 2016.

"Wonderful Indonesia Sailing adalah event sail yang digagas oleh Kepri dengan memanfaatkan dua entry porth Marina yang ada di Kepri yaitu Nongsa Point Marina (NPM) di Batam dan Bandar Bintan Telani (BBT) di Bintan," sebut Guntur Sakti.

Masing masing Entri Porth ini tambah Guntur, akan mendatangkan Yacht dari Singapore dengan pembagian dari Nongsa Point Marina sebanyak 60 Yacht dan melalui Bandar Bintan Telani sebanyak 40 Yacht.
Selanjutnya, setelah 100 Yacht ini masuk dari dua Entry Porth, pada tanggal 27 Oktober 2016 akan bergabung di Tanjungpinang untuk mengikuti acara puncak Festival Bahari Kepri pada 28 Oktober 2016.

"Seluruh kegiatan selama FBK akan menjadi tontonan menarik warga Kepri dan daya tarik bagi wisman yang datang. Saat ini kami juga sedang mempersiapkan berbagai materi dan strategi promosi, agar even FBK ini dapat menyedot banyak wisatawan, baik Nusantara maupun Mancanegara," sebut Guntur.

Guntur juga mengatakan, setelah tim yang akan dipimpin Indroyono dan mantan Kasal Marsetio nanti ke Tanjungpinang Provinsi Kepri, juga akan melakukan rapat koordinasi dengan Gubernur Kepri serta pihak terkait lainnya di Tanjungpinang.

"Saat ini, secara marathon kami juga terus melakukan koordinasi dengan semua pihak untuk persiapan pelaksanaan FBK ini, hingga dapat berjalan dengan sukses," ujar Guntur. Baca juga: Menko Maritim dan Menpar Luncurlan Festival Bahari Kepri dalam Event Sail Karimata

Dengan ‎Festival Bahari Kepri yang dilaksanakan dalam rangka Sail Selat Karimata 2016 ini, Guntur mengharapkan akan menjadi momentum dalam menjadikan Provinsi Kepri sebagai Gerbang Wisata Bahari Indonesia.

"Peluang dan dan momen ini akan kita tangkap dengan alasan dan potensi Kepri yang 96 persen merupakan lautan dan 4 persen darat. Pemberlakuan PP 105 tentang kemudahan masuknya kapal-kapal wisata Yacht Asing juga sangat mendukung, demikian juga pemberlakuan kebijakan 169 Negara yang bebas visa ke Indonesia, serta Kepri yang memperoleh  jumlah pelabuhan bebas visa terbanyak," ujarnya.

Selain itu, Guntur juga meyakini, dengan adanya MoU Gubernur Kepri dengan Duta Besar Indonesia untuk Singapura beberapa Waktu lalu dalam hal Promosi Pariwisata, juga menjadi modal Kepri sebagai ‎Gerbang Wisata Bahari di Indonesia.

"Selain itu, Kepri juga punya ‎Zero Equator di Kabupaten Lingga dan Natuna serta Anambas sebagai play Ground Yacht yang sangat eksotik dan yang paling penting, tujuan kita bagaimana dari 2000 Yacht yang parkir di Singapore bisa memanfaatkan perairan Kepri sebagai playground tujuan wisatanya," ujar Guntur mengakhiri.

Editor: Udin