Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Mahfudz Sayangkan Target Bidang Pertanian Meleset, padahal Anggarannya selalu Naik
Oleh : Irawan
Rabu | 15-06-2016 | 14:46 WIB
Mahfudz_Siddiq.jpg Honda-Batam

Anggota Komisi IV DPR Mahfudz Siddiq

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI, Mahfudz Siddiq menyayangkan berbagai target di bidang pertanian yang belum tercapai, meski anggaran untuk bidang pertanian sudah meningkat 5 kali lipat dalam lima tahun terakhir.

Dia pun berharap anggaran yang ada saat ini bisa lebih dioptimalkan untuk program-program yang bisa meningkatkan kesejahteraan petani secara efektif.

"Kalau kita baca data kenaikan anggaran di bidang pertanian dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, jumlahnya sudah meningkat 5 kali lipat. Tapi herannya berbagai tujuan dari penggunaan anggaran tersebut mulai dari swasembada padangan, peningkatan taraf hidup petani, membendung alih fungsi lahan tidak terealisasikan. Jadi saya harap ini bisa diperbaiki sehingga program-program tersebut bisa tercapai," ujar Mahfudz kepada wartawan di Gedung DPR RI, Rabu (15/6/2016).

Menurut dia, taraf hidup petani juga tak membaik. Alih fungsi lahan juga tak terbendung. Artinya secara umum kenaikan anggaran tersebut belum bisa mewujudkan program-program pembangunan pertanian yang ditetapkan sendiri oleh Kementerian Pertanian.

Politis PKS ini juga mendesak Kementerian Pertanian mengkaji ulang program penyaluran alat dan mesin produksi pertanian. Pasalnya, program ini dinilai salah sasaran lantaran penerimanya bukan petani pemilik lahan namun petani penggarap.

"Program ini seperti memberi kulkas dan kompor maupun AC kepada orang yang tidak punya rumah. Jadi tidak bisa dimanfaatkan. Sehingga program tersebut juga tidak bisa memperbaiki kesejahteraan petani," papar Mahfudz yang juga mantan Ketua Komisi I ini.

Dia juga mengritik kebijakan pemerintahan Presiden Jokowi yang melibatkan TNI dalam pembukaan lahan. Sebab, meski memiliki kemampuan dan tenaga kuat namun prajurit TNI tidaklah memiliki ketrampilan teknis dalam bidang pertanian.

Oleh sebab itu, jika Presiden Jokowi serius mewujudkan janji kampanye yaitu membuka lahan dua juta hektar, menurut dia, sebaiknya dilakukan secara baik dan benar. Sehingga lahan yang dibuka secara teknis sesuai dengan keperluan pertanian.

Mahfudz meminta pemerintah mengkaji program-program bantuan peralatan bagi para petani, karena program tersebut dinilainya salah sasaran. Hal ini karena program bantuan alat produksi pertanian itu diberikan kepada petani penggarap yang kebanyakan bukan pemilik lahan.

Ia menambahkan, bahwa serapan anggaran APBN, termasuk anggaran di sektor pertanaian yang sampai bulan Juni ini hanya mencapai di kisaran 20 persen, sebaiknya dilaksanakan dengan serius termasuk program-program yang sudah direncanakan. Karena jika program tersebut tidak selesai akan memicu kelambanan pertumbuhan sehingga upaya penerimaan terutama dari sektor pajak juga bisa tidak tercapai.

Editor: Surya