Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

PSB SMP di Singkep Timpang, Ini Kata Wakil Ketua I DPRD Lingga
Oleh : Nur Jali
Rabu | 15-06-2016 | 13:58 WIB
sidak-psb-singkep.jpg Honda-Batam

Wakil Ketua II DPRD Lingga Muddazir Zahid berbincang dengan Kepala SMP Negeri 2 Singkep Sukirno. (Foto: Nur Jali)

BATAMTODAY.COM, Batam - Wakil Ketua II DPRD Lingga Muddazir Zahid alias Acin meminta Kepala Dinas Pendidikan turun ke lapangan memantau langsung penerimaan siswa baru di beberapa sekolah khususnya SMP Negeri, karena saat dirinya melakukan sidak ditemukan ada sekolah yang jumlah pendaftarnya tidak mencukupi dari kuota sebelumnya, dan menurun drastis dari tahun sebelumnya.

"Ini harus menjadi perhatian khusus, SMP Negeri 1 ini juga milik pemerintah, sampai hari ketiga ini, baru 70 orang siswa yang mendaftar, sementara di SMP N 2 Singkep sudah duaratus lebih," kata Acin, Rabu (15/6/2016).

Dinas Pendidikan diharapkan dapat memberikan solusi terkait hal ini, karena jika dibiarkan hal ini akan berdampak besar pada sekolah yang siswa sedikit. Kualitas pendidikan di sekolah tersebut akan dipertanyakan, selain itu guru-guru yang mengajar di sekolah tersebut otomatis juga akan terancam karirnya.

"Kita berharap agar sistim rayon kembali diaktifkan, agar pembagian siswa di sekolah ini dapat terbagi," jelasnya.

Setelah berkunjung ke SMP Negeri 1 Singkep yang baru menerima 70 orang pendaftar, Acin langsung menuju ke SMP Negeri 2 Singkep yang sudah menerima duaratus lebih siswa didampingi ketua UPTD Disdikpora Lingga.

Dalam pertemuan tersebut Kepala SMP Negeri 2 Singkep Sukirno menjelaskan, kenapa dirinya tetap menerima pendaftaran siswa tersebut, karena Dinas Pendidikan tidak memberlakukan sistim rayon.

"Wali murid ingin anaknya bersekolah di sini, kami tentunya harus menerima selama ruang kelas kita masih cukup, karena wali murid tentu punya alasan ingin anaknya bersekolah di sini," jelas Sukirno.

Menurutnya rendahnya minat anak-anak yang masuk ke SMP Negeri 1 dikarenakan minimnya sosialisasi, dan penataan halaman lingkungan sekolah yang tidak maksimal. Sehingga sekolah tersebut terkesan tidak teratur, selain itu upaya untuk meningkatkan kualitas prestasi siswa juga minim.

"Intinya harus ada pembenahan dari segala lini, evaluasi tentang disiplin guru, persoalan-persoalan di bawah serta harus berani melakukan terobosan demi kepentingan, sekolah," ungkapnya.

Editor: Dodo