Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pemuda dan Mahasiswa Butuh Tauladan agar Empat Pilar Tak Sekedar Jargon
Oleh : Irawan
Jum'at | 10-06-2016 | 14:10 WIB
Nabilempilar.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Anggota DPD/MPR RI Muhammad Nabil dalam Sosialisasi Empat Pilar dengan Pergerakan Mahasiswa Peduli Anak Provinsi Kepulauan Riau di Hotel PIH Batam Centre pada 19 April 2016 lalu.

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Senator Muhammad Nabil menilai pemuda dan mahasiswa saat ini membutuhkan tauladan para pemimpin nasional dalam mengamalkan dalam mengamalkan Pancasila, UUD 1945, Negara NKRI dan Ber Bhineka Tunggal Ika, dan tidak menjadi bahan sosialisasi dan jargon semata.

Hal itu disampaikan Nabil dalam Sosialisasi Empat Pilar dengan Pergerakan Mahasiswa Peduli Anak Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) di Hotel PIH Batam Centre pada 19 April 2016 lalu.

"Saat ini Indonesia kekurangan pemimpin yang memiliki sebagai pemimpin nasional. Pemimpin yang mempunyai integritas memiliki kepribadian yang mantab, tidak tercela, jujur dan dihormati orang lain," kata Nabil.

Menurut Nabil, pemimpin nasional nasional ke depan dibutuhkan orang yang mempunyai integritas tinggi. Artinya, tingkat hubungannya dengan yang dipimpin menyatu berdasarkan pertimbangan rasional transformatif, bukan emosional transaksional.

Sehingga akan melahirkan pemimpin yang mempunyai sifat perpaduan karakter manajer, pemimpin dan negarawan (manager, Leader, Statesman).Reformasi yang belum mantap dan kondisi dalam negeri baik politik, ekonomi, sosbud dan hankam.

"Yang masih lemah apabila tidak cepat membangun kepemimpinan yang kokoh maka negara kita akan semakin larut dan terpuruk dalam persaingan global yang semakin ketat," katanya.

Faktanya, para pemimpin nasional banyak yang terjerat kasus korupsi, padahal reformasi yang bergulir sampai saat ini melahirkan UU No 28 tahun 1999 tentang penyelenggara negara yang bersih yang bebas Korupsi, kolusi dan nepotisme.

Namun, kasus korupsi juga terus semakin meningkat. Kasus korupsi yang diduga melibatkan pejabat negara seperti para menteri, mantan menteri, gubernur, mantan gubernur, bupati dan walikota.

"Seejabat negara yang seharusnya menjadi teladan bagi masyarakat dalam tertib hukum dan tertib sosial justru malah menjadi terdakwa dengan tuntutan tindak pidana korupsi," kata Anggota Komite I DPD RI ini.

Nabil berpendapat para pemimpin nasional saat ini kurang memahami moral dan etika kepemimpinan. Padahal implementasi etka dan moral pemimpin akan memberikan panduan bagi seorang pemimpin dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.

"Krisis yang melanda bangsa Indonesia tidak lepas dari kemerosotan moral dan etika pemimpin. Kasus Bupati Garut yang kini menjadi Anggota DPD RI, misalnya, yang menikah kilat dengan cara kawin siri selama 4 hari dan melakukan perceraian dengan istrinya melalui sms telah menuai kontroversi di masyarakat yang berujung pelengseran sang Bupati," katanya.

Selain itu, para para pemimpin nasional lebih mengedepankan kepentingan partainya daripada aspirasi rakyat. Kenyataan di lapangan menunjukkan partai politik tidak bisa bebas bergerak , karena banyak keentingan yang membatasi.

"Partai politik pendukung pemerintah sulit untuk obyektif mengkritik kebijakan yang diambil oleh pemerintah. Demikian juga parpol di luar pemerintah terhambat dan terkooptasi oleh kepentingan politiknya. Kasus bank Century dapat dijadikan contoh sulitnya mengedepankan kepentingan rakyat daripada kepentingan partai," katanya.

Karena itu, guna menumbuhkan sikap tauladan agar Sosialisasi Empat Pilar tidak hanya sekedar menjadi jargon semata diperlukan kembali nilai-nilai Pancasila sedini mungkin.

"Menghidupkan lagi nilai-nilai pancasila di tengah merosotnya moral anak muda saat ini juga dengan berbagaimacam kejadian tindak pidana yang di lakukan oleh anak di bawah umur karena tidak adanya tauladan. Dan sudah saat nya nilai-nilai Empat pilar kebangsaan ini terus di sosialisasikan, karena dari pantauan yang di lakukan, betapa rapuh dan tergerusnya nilai2 nasionalisme para pemuda dan mahasiswa sebagai penerus dan pelurus cita-cita Bangsa," kata Anggota MPR/DPD RI ini.

Editor: Surya