Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Bocah Jepang Ini Maafkan Ayah yang Meninggalkannya di Hutan
Oleh : Redaksi
Rabu | 08-06-2016 | 10:02 WIB
bocahyamato8.jpg Honda-Batam

Sesudah hilang sepekan, Yamato ditemukan di sebuah barak latihan militer. (Foto: BBC)

BATAMTODAY.COM, Tokyo - Bocah usia tujuh tahun yang bisa ditemukan kembali setelah melewati enam malam sendirian di dalam hutan lebat, memaafkan ayahnya yang meninggalkannya sebagai hukuman.

 

Takayuki Tanooka, 44, dan isterinya, meninggalkan Yamato Tanooka sebentar di pinggir jalan di sebuah kawasan di pulau Hokkaido, 28 Mei, sebagai hukuman karena melempari sebuah mobil dengan batu.

Namun tatkala suami isteri itu kembali, Yamato sudah tak ada. Setelah pencarian tak membuahkan hasil, mereka melapor kepada aparat. Dan dilancarkan pencarian besar-besaran sebelum akhirnya anak itu ditemukan (Jumat 4/6) lalu, sedang berada di sebuah barak latihan militer Jepang di tengah hutan, 5,5 km dari tempatnya ditinggalkan.

Bagaimana bocah yang ditinggalkan di hutan bisa selamat?

Ketika ditinggalkan di hutan ia hanya mengenakan celana jins dan kaus, sementara temperatur bisa anjlok ke sembilan derajat Celsius di kawasan ini. "Saya hanya minum air tak ada yang bisa saya makan," katanya.

Sang ayah, Takayuki Tanooka, mengatakan kepada televisi TBS: "Saya katakan kepadanya, Ayah membuat kamu menjalani pengalaman berat itu. Saya minta maaf."

"Lalu dia berkata, kamu adalah ayah yang baik. Saya memaafkan kamu."

Selama enam malam, Yamato Tanooka tidur di atas sebuah kasur, dan menggunakan kasur lainnya sebagai selimut.
Yamato, yang segera dirawat, dijadwalkan meninggalkan rumah sakit Selasa (7/6) ini.

Ia mengatakan, karena menangis ia jadi kehilangan arah dan berjalan sekitar lima jam sebelum akhirnya sampai ke bangunan tempat ia ditemukan enam hari kemudian, lapor surat kabar Mainichi Shimbun. Ketika tidur, ia menggunakan kasur lain sebagai selimut yang melindunginya dari hawa dingin.

Mainichi melaporkan, ia tak pernah bertemu siapa pun, tak makan apa pun selama enam hari itu, hanya minum dari air ledeng di bangunan itu.

Ketika ditemukan, Yamato menderita dehidrasi ringan, kekurangan gizi, dan lecet di tangan dan kakinya, tapi lepas dari itu kesehatannya cukup baik.

Polisi mengatakan, tidak akan melakukan proses hukum terhadap kedua orang tuanya. (Sumber: BBC Indonesia)

Editor: Dardani