Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Benarkah Remaja Introvert Bisa Jadi Pemimpin Efektif
Oleh : Redaksi
Selasa | 07-06-2016 | 08:00 WIB
billgatebyap7.jpg Honda-Batam

Bill Gates, yang dikenal sebagai seseorang yang introvert, dalam sebuah acara media. (Foto: Ap)

SEBAGIAN besar masyarakat berpandangan, bahwa ekstrovert lebih sukses daripada si introvert. Ternyata, pandangan itu, menurut ahli, adalah salah. Jadi, benarkah justru si "tertutup" alias introvert itu berpotensi menjadi pemimpin efektif?

 

Introvert adalah sikap atau karakter seseorang yang memiliki orientasi subyektif secara mental dalam menjalani kehidupannya. Bagi masyarakat Amerika, kelihatannya sangat menekankan perilaku yang lantang berbicara dan mudah bergaul. Hal tersebut bisa membuat stress orang-orang introvert, yang lebih pendiam dan senang menyendiri.

Seorang ahli bernama Susan Cain, yang juga seorang introvert, telah menjadi suara bagi orang-orang pendiam. Pada tahun 2012, bukunya, Quiet: The Power of the Introvert in a World that Can’t Stop Talking meraih sukses. Dalam buku terbarunya, Quiet Power: The Secret Strengths of Introverts, Cain memberikan pesan positif mengenai sifat introvert kepada para remaja.

Tujuannya adalah untuk membantu orangtua dan guru memahami para remaja introvert dan memupuk kekuatan rahasia mereka.

Fakta vs. Miskonsepsi

Anak-anak yang introvert belum tentu pemalu, mereka bahkan bisa terampil secara sosial. Namun mereka cenderung senang menyendiri, melakukan hal-hal yang tidak bersuara atau hanya bergaul dengan satu teman dekat sekali waktu.

Susan Cain mengatakan dari situlah mereka mendapt energi. "Baterai" mereka bisa habis oleh aktivitas-aktivitas yang berisik. "Ini ada hubungannya dengan bagaimana sistem syaraf kita bereaksi pada stimulasi," ujar Cain.

Pandangan bahwa ekstrovert lebih sukses daripada si introvert, ujarnya, adalah salah.

"Para introvert berkontribusi pada budaya ini dengan banyak cara, orang-orang seperti Bill Gates, J.K Rowling (penulis serial Harry Potter) dan Dr. Seuss (penulis buku anak-anak) -- mereka berkontribusi karena temperamen mereka yang diam," ujarnya.

"Tapi orang-orang tidak menyadarinya dan kita hidup dalam masyarakat yang mendorong semua orang, mulai dari mereka anak-anak, untuk banyak bergaul dan ceria bahkan jika itu bukan sifat mereka sama sekali."

Expand