Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Jokowi Memang Beri Bukti, Bukan Janji
Oleh : Opini
Senin | 06-06-2016 | 12:22 WIB
jokowi-jk_bbc.jpg Honda-Batam

Jokowi dan Jusuf Kalla. (Sumber foto: BBC)

Oleh: Arman Triwirawan Saputro*

JOKOWI memang menjadi harapan baru bagi Indonesia yang lebih baik. Rakyat pun telah melihat gebrakan-gebrakan yang sudah dan akan dilakukan Jokowi, dan memang pada era pemerintahan Jokowi terlihat banyak hal baru, mulai pilihan pakaian sehari-hari presiden yang menonjolkan kesederhanaan, ringkasnya pasukan pengamanan presiden, sosok-sosok pilihannya untuk Kabinet Kerja. Hingga kebijakan-kebijakannya yang tidak sedikit menimbulkan kontroversi namun berpihak pada rakyat. Kini bisa dikatakan pujianpun patut diberikan atas pembuktian kerja Jokowi-JK dan Kabinet Kerjanya.

Memasuki tahun kedua masa kepemimpinan Jokowi-JK sampai hari ini banyak pihak-pihak lawan politiknya melontarkan penilaian buruk pada pemerintahan Jokowi. Bahkan meski Presiden RI ini diolok-olok dan difitnah oleh berbagai pihak, semua itu terbantahkan dan satu per satu dibalas dengan bukti kerja nyata dan niat lurus untuk bangsa dan negaranya. Adapun hal-hal yang telah dilakukan adalah : Pertama, membangun 13 bendungan besar merata di Indonesia.

Kedua, Ganti untung korban Lapindo. Ketiga, Memberantas Narkoba. Keempat, Renegosiasi kontrak Freeport. Kelima, Pembubaran Petral sebagai sarang mafia migas. Kelima, Pembangunan pembangkit tenaga listrik. Keenam, Pembangunan kilang minyak. Kedelapan, Pembangunan rel kereta api ganda.

Kesembilan, Pembangunan pelabuhan kapal/tol laut. Kesepuluh, Pembangunan jalan trans di perbatasan. Kesebelas, Pembangunan perbanyak jalan tol yang terus dikebut. Keduabelas, Pembangunan sejuta rumah murah. Ketigabelas, Jaminan kesehatan, pendidikan untuk warga kurang mampu. Keempatbelas, Pembangunan MRT/LRT di Jabotabek. Trans kereta api di luar pulau Jawa. Kelimabelas, Reformasi sepak bola Indonesia. Keenambelas, Memperkuat KPK, menolak revisi KPK. Ketujuhbelas, Meringkas/ mempersingkat segala bentuk perijinan, meminimalkan celah untuk korupsi. Dan lain-lain

Menurut hasil jajak pendapat yang dirilis Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), mayoritas rakyat masih percaya dengan kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi), dan bahkan tingkat approval rating ini jauh meningkat dibandingkan survei yang sama enam bulan sebelumnya.

Menurut Direktur Utama SMRC, Djayadi Hanan dalam presentasinya di kantor SMRC, Cikini, Menteng, Jakarta. Pemerintahan Jokowi berhasil merebut kembali kepercayaan masyarakat. Di akhir tahun 2015, mayoritas warga atau 63 persen sangat atau cukup yakin bahwa Presiden Jokowi mampu memimpin Indonesia menjadi lebih baik ke depan. Dengan perkembangan ini menunjukkan kenaikan signfikan dibandingkan enam bulan sebelumnya yaitu 55 persen.

Sedangkan menurut Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari mengatakan, dari 1.200 responden, sebanyak 15,5 persen mempersepsikan keberhasilan Pemerintahan Jokowi-JK pada pemberian Kartu Indonesia Sehat (KIS) bagi masyarakat.

Menurutnya angka tersebut menduduki urutan paling tinggi dalam daftar poin keberhasilan Pemerintahan Jokowi-JK menurut persepsi masyarakat. Dimana program jaminan kesehatan menempati urutan teratas dalam daftar keberhasilan Pemerintahan Jokowi-JK. Hal ini berdasarkan hasil survei nasional yang dilakukan Indo Barometer di 34 provinsi di Indonesia pada 14-22 September 2015.

Kemudian menurut Nona Evita, peneliti Populi Center mengungkapkan apabila diukur dengan nilai rapor dari 1 (sangat tidak puas) sampai 10 (sangat puas), 64.7 persen masyarakat Indonesia memberi nilai 6-10 (yaitu positif puas) terhadap kepemimpinan Presiden Jokowi. Angka ini menurun dibanding bulan Januari 2015 lalu yang sebanyak 70.1 persen. Namun penurunan ini tidak begitu signifikan, dan dukungan terhadap Presiden Jokowi masih sangat kuat. “Elektabilitas top of mind Presiden Jokowi masih 36.6 persen.

Dalam beberapa hasil survey menunjukan bahwa beragam indikator yang digunakan untuk menunjukkan tingginya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Jokowi. Terlepas dari berbagai masalah yang dihadapi pemerintah, tingkat kepercayaan pada Presiden Jokowi mampu memimpin bangsa ini tetap tinggi dan umumnya warga optimis dan puas dengan kemampuan leadership presiden.

Secara umum, warga menilai bahwa bangsa ini sedang berjalan ke arah yang benar, optimisme masyarakat sangat terlihat, Hal ini merupakan modal politik massa yang sangat penting. Sebab keyakinan akan kemampuan Jokowi ini memang tidak disertai dengan keyakinan publik akan kualitas para menteri. Banyak survei juga menunjukkan bahwa Jokowi diharapkan lebih mandiri dalam memimpin. Ini ditunjukkan dengan fakta bahwa mayoritas warga menghendaki Jokowi memimpin sendiri koalisinya.

Kilas balik kembali bahwa Presiden Jokowi yang dipilih 53 persen pemilih pada Pilpres 2014, kita ketahui begitu mudah dilihat mata telanjang orang awam sekalipun, begitu dirongrong kiri-kanan, bahkan separuh dilecehkan martabatnya sebagai Presiden pilihan rakyat, dan yang lebih menyakitkan lagi dituduh sebagai komunis dan terlibat PKI yang bikin rakyat Indonesia tersinggung juga.

Dengan visualisasi dukungan dari kekuatan yang tak dapat dianggap enteng ini, sudah saatnya Presiden Jokowi bekerja dan mengambil keputusan yang benar-benar profesional dan memihak rakyat. Ungkapan-ungkapan berbagai pihak maupun para politisi yang merendahkan martabat Presiden itu diabaikan saja, fokuslah bekerja lima tahun untuk menunaikan sejumlah janji kampanye, tak usah hiraukan apakah akan dicalonkan lagi oleh partai politik atau tidak tahun 2019.

Saatnya Presiden bertindak tegas, to be or not to be, selama tidak melanggar UUD 1945 dan Pancasila tak usah khawatir dengan semua intrik politik. semoga niat baik selalu dimudahkan oleh Allah, dan tetap teguh dan sabar serta kerja keras demi Indonesia yang lebih baik. Sukses pak Jokowi.

*) Penulis adalah Pemerhati Kebijakan Publik dan akitif pada Lembaga Kajian Kebijakan Publik untuk Masyakat Madani.