Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Obama Undang Muslim AS Rayakan Idul Fitri di Gedung Putih
Oleh : Redaksi
Senin | 06-06-2016 | 10:18 WIB
Barack-Obama.jpg Honda-Batam

Setiap tahunnya, Obama mengundang Muslim AS untuk berbuka puasa di Gedung Putih. Tahun ini, Obama mengundang mereka untuk merayakan Idul Fitri. (Sumber foto: CNN)

BATAMTODAY.COM, AS - Presiden Barack Obama akan mengundang umat Islam Amerika Serikat merayakan Idul Fitri di Gedung Putih. Hal ini disampaikan Obama dalam pernyataan tahunannya jelang Ramadan.

Setiap tahunnya pemerintah Obama memang mengundang tokoh Muslim AS ke Gedung Putih untuk berbuka puasa di bulan Ramadan. Namun tahun ini, Obama dalam pernyataannya mengatakan akan mengundang Muslim AS untuk merayakan Idul Fitri di Gedung Putih.

"Saya tidak sabar membuka pintu Gedung Putih bagi Muslim Amerika di saat-saat spesial tahun ini untuk merayakan Ied menandakan akhir Ramadan. Saya tidak bisa mencari cara terbaik untuk menandai perayaan Ramadan terakhir saya sebagai Presiden, selain menghormati Muslim di Amerika dan seluruh dunia saat Ied. Ramadan Kareem," kata Obama dalam pernyataannya yang dirilis di situs Gedung Putih, Minggu (5/6/2016).

Obama dalam pernyataan tersebut juga mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa bagi umat Islam Amerika dan seluruh dunia.

"Di saat bulan menunjukkan awal bulan suci Ramadan, Michelle dan saya mengucapkan selamat bagi Muslim di Amerika Serikat dan seluruh dunia," kata Obama dalam pernyataannya yang dirilis di situs Gedung Putih.

Obama mengatakan, bulan ini adalah kesempatan untuk bercermin diri dan meningkatkan keimanan, saling memaafkan, kesabaran dan kasih sayang kepada mereka yang membutuhkan.

"Bulan ini juga menjadi satu saat dalam setahun yang menghadirkan makanan terbaik di meja seluruh dunia ketika keluarga dan tetangga berkumpul untuk iftar," kata Obama.

Amerika Serikat, lanjut dia, bersyukur atas kehadiran komunitas Muslim sebagai salah satu bentuk keberagaman di negara tersebut. Sejarah umat Islam di AS, kata dia, bisa dirunut hingga awal pembentukan negara tersebut.

Dia menegaskan bahwa Amerika adalah satu keluarga, termasuk umat Islam. Dalam pernyataannya, Obama menolak upaya sebagian orang untuk memecah belah negara tersebut.

"Saya berada bersama komunitas Muslim Amerika dalam menolak suara-suara yang mencoba memecah belah atau membatasi kebebasan beragama dan hak-hak sipil kami. Saya berkomitmen untuk menjaga hak sipil seluruh rakyat Amerika, tidak peduli agama atau paras mereka," tegas Obama.

Pernyataan ini menurut beberapa media di AS adalah sindiran halus bagi Donald Trump yang beberapa kali menyampaikan pernyataan anti Islam. Trump bahkan pernah menyarankan larangan Muslim masuk AS menyusul serangan teroris di Paris dan San Bernardino.

Obama menekankan perbedaan dirinya dan Trump dengan mengatakan bahwa AS tetap akan menerima imigran dan pengungsi dari negara-negara konflik, tanpa melihat agamanya.

"Kami akan tetap menyambut imigran dan pengungsi ke negara kami, termasuk mereka yang Muslim," kata Obama.

Trump sementara itu dalam wawancara dengan CBS News mengatakan tetap pada pendiriannya untuk melarang Muslim masuk Amerika, tidak peduli apa kata Obama.

"Saya tidak mundur, kita harus melakukan sesuatu. Kita punya masalah terorisme Islam radikal di negara ini. Lagipula larangan itu hanya sementara. Saya tidak bicara permanen," kata Trump, yang merupakan kandidat calon presiden Partai Republik untuk pemilu AS November mendatang. (Sumber: CNN)

Editor: Udin