Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Terutama Hutan Mangrove

Aspel B3 Ajak Pemuda di Batam Selamatkan Lingkungan
Oleh : Harun Al Rasyid
Minggu | 05-06-2016 | 13:01 WIB
Aspel B3.jpg Honda-Batam

Sejumlah anggota Aspel B3 Kota Batam saat melakukan penanaman pohon mangrove di Tanjungpiayu Laut, Kecamatan Seibeduk, Kota Batam, Sabtu (4/6/2016).

BATAMTODAY.COM, Batam - Asosiasi Pengusaha Pengelola (Aspel) Bahan Beracun dan Berbahaya (B3) Kota Batam  mengajak kaula muda di Batam agar peduli dan cinta terhadap lingkungan, terutama keberlangsungan hutan bakau (mangrove).

"Menjaga lingkungan hidup itu tidak hanya 1 atau 2 pihak saja, tetapi tugas kita semuanya, terutama anak-anak muda. Mari kita tanamkan jiwa mencintai lingkungan terutama peduli terhadap hutan bakau," ujar Wakil ketua Aspel Batam Arlon Veristo, setelah acara penanaman dan penyulaman 20 ribu bibit mangrove di Tanjungpiayu Laut, Kecamatan Seibeduk, Kota Batam, Sabtu (4/6/2016).

Sebab, berdasarkan data yang ada, kata Arlon, sebanyak 80 persen hutan bakau di Batam sudah mengalami kerusakan parah. Kerusakan hutan bakau ini, di sebabkan oleh aktifitas industrialisasi, populasi penduduk, pembukaan lahan untuk perumahan maupun usaha galangan kapal, penebangan liar dan pembakaran.

"Sebagai anak-anak muda jangan tinggal diam. Mari secara bersama-sama kita menjaga kelestarian lingkungan. Kalau bukan dari sekarang kapan lagi," kata Wakil Ketua Aspel yang juga menjabat sebagai Direktur PT Dwi Damar Tirta itu.

Menurut Arlon, Aspel B3 Kota Batam akan berupaya semaksimal mungkin berupaya menjaga kelestarian hutan bakau dari kepunahan. Hutan bakau ini, kata Arlon sangat banyak manfaatnya antara lain ebagai pelindung ekosistem biota laut, mencegah terjadinya abrasi dan sekaligus meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar yang sebagian besarnya bermata pencaharian sebagai nelayan dan petani tambak.

"Banyak cara yang bisa di lakukan oleh masyarakat. Bisa dengan menanam kembali, kalau pun tidak bisa jangan sampai merusak. Ini bukan buat kita saat ini tapi untuk anak cucu di masa mendatang," tegasnya.

Sebelumnya disampaikan Arlon, kegiatan yang dilakukan Aspel dengan menanam 20.000 bibit mangrove merupakan program bina lingkungan dalam rangka mengajak masyarakat untuk peduli lingkungan. Dia berharap, mangrove yang di tanam dapat berfungsi sebagai sabuk "green belt" pantai dari bahay abrasi secara signifikan.

Editor: Surya