Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Keluar dari Alur Utama Akibat Cuaca Buruk, Penyebab KM Bukit Raya Kandas
Oleh : Redaksi
Minggu | 05-06-2016 | 09:30 WIB
kmbukit_raya.jpg Honda-Batam

Evakuasi kapal penumpang Bukit Raya yang kandas di Muara Jungkat, Pontianak, Kalimantan Barat. (Foto: Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Pontianak - KM Bukit Raya tujuan Surabaya, Jawa Timur - Pontianak, Kalimantan Barat, kandas di perairan Muara Jungkat, Pontianak, karena air laut mengalami surut. Rencananya, KM Bukit Raya dari Pontianak-Surabaya ini akan singgah di Tarempa, Kepulauan Anambas, dan Kijang, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau, sebelum melakukan pelayaran selanjutnya hingga ke Surabaya.

KM Bukit Raya ini kandas di buih 3-4, Muara Jungkat, Jumat (3/6/2016) malam. Kapal milik Pelni ini diketahui keluar dari alur utama karena faktor cuaca. Baca juga: Ditabrak Kapal Kayu, KM Bukit Raya Kandas di Perairan Kijang

"Kapal coba masuk di as, tapi tiba-tiba arus kencang sehingga terdampar ke posisi yang lebih dangkal sehingga kandas. Jadi faktor penyebabnya, cuaca ekstrem," kata Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Pontianak, Gunung Hutapea di atas KM Bukit Raya, Sabtu (4/6/2016) petang.

Gunung menjelaskan, kandasnya kapal tersebut tidak membuat gangguan terhadap alur. Sebab posisi kapal tidak melintang.

"Untuk jalur pelayaran, aman. Tadi kita lihat Lawit sudah melintas. Jadi posisi kapal tidak melintang sehingga tidak menyulitkan kapal lain melewati buih 3-4 ini. Ini tidak mengganggu alur sehingga tidak mengganggu ekonomi Kalbar," katanya.

KM Bukit Raya membawa 1.636 penumpang. Akibat kandasnya kapal, mereka dievakuasi menggunakan kapal ASDP dalam tiga tahap. Tahap pertama, ada 550 penumpang yang dievakuasi ke Pontianak. Pada tahap kedua, 700 penumpang diangkut. "Tahap ketiga keseluruhan penumpang dievakuasi.

Sejauh ini penumpang dalam kondisi baik. Bisa kita lihat ya di depan kita sekarang sedang dilakukan evakuasi. Setelah itu, menunggu air pasang kita tarik kapalnya dengan dua atau tiga tugboat," ujarnya.

Kejadian kandasnya kapal besar di alur ini merupakan yang pertama kalinya. Sementara kapal-kapal kecil sudah beberapa kali kandas dialur yang sama.

"Kalau kapal kecil sudah beberapa kali kandas. Tapi yang besar baru kali ini. Itupun karena arus kencang dan tiba-tiba," ujarnya. Baca juga: KM Bukit Raya Belum Dipastikan Kapan Kembali Berlayar

Sementara itu, penumpang KM Bukit Raya lainnya, Najib Ali mengatakan, rata-rata penumpang merupakan santri yang pulang liburan.

"Santri-santri pondok pesantren ini pulang dalam rangka libur Ramadan. "Mayoritas di kapal ini 85 persen santri semua. Karena masuk liburan puasa," katanya.

Menurutnya, meski kandas, awak kapal melayani penumpang dengan baik. Penumpang diberikan makan dan minum serta diberitahukan informasi kapal kandas.

"Kerja Pelni juga cepat ketimbang beberapa waktu lalu ada kapal yang pernah kandas juga namun selama enam hari baru selesai," katanya.

Dirinya mengaku sudah memberitahu keluarganya mengenai kondisi kandasnya kapal. Saat ini dirinya bersama penumpang lain menunggu antrean evakuasi.

Editor: Surya