Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Festival Lampu Colok di Karimun
Oleh : alrion/ sn
Sabtu | 27-08-2011 | 16:33 WIB
lampu_colok.jpg Honda-Batam

Lampu colok. Jum'at (26/8/2011). batamtoday/ alrion

KARIMUN, batamtoday - Festival lampu colok di Karimun membuat masyarakat antusias menonton. Pembukaan tradisi tahunan itu mengakibatkan jalanan macet hingga dua kilometer.

Bupati Karimun H Nurdin Basirun secara resmi membuka festival lampu colok tahun 2011. Pembukaan ditandai dengan penyalaan lampu colok oleh bupati di Sei Raya Meral, Karimun, pada Jum'at (26/8/2011) petang, usai buka bersama di Kantor Camat Meral, Karimun.

Nurdin mengharapkan generasi muda Karimun tetap melestarikan budaya lampu colok, jangan sampai hilang karena lampu colok adalah salah satu tradisi masyarakat Melayu menyambut perayaan Idul Fitri, yaikni hari kemenangan.   

Para pemenang festival ini akan mendapatkan hadiah. Juara 1 akan mendapatkan uang pembinaan Rp 10 juta, juara 2 dan 3 serta harapan 1 juga mendapar hadiah uang pembinaan.

Namun besaran uang pembinaan tidak sebanding dengan dana yang dikeluarkan untuk membuat satu lampu colok yang menelan puluhan juta rupiah. Biaya yang paling besar adalah untuk biaya bahan bakar minyak tanah, kayu dan besi.

Festival lampu colok cukup menjadi perhatian masyarakat Karimun, Banyaknya warga yang melihat lampu colok mulai dari Sei Raya Meral sampai Teluk Air Karimun yang berjumlah 12 lampu colok, khususnya lampu colok di Sei Raya, membuat macet jalanan sampai 2 kilometer.