Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Margarito Nilai Permintaan PKS agar Fahri Hamzah Dicopot Tak Perlu Ditanggapi
Oleh : Irawan
Kamis | 02-06-2016 | 19:22 WIB
Margarito.jpg Honda-Batam

Pakar Hukum Tata Negara Margarito Kamis

BATAMTODAY.COM, Jakarta-Sikap Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang selalu menginterupsi jalannya sidang paripurna dengan mempertanyakan kepada pimpinan DPR terkait surat PKS yang menginginkan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah dicopot dari jabatannya, adalah bunga-bunga politik yang tidak perlu ditanggapi secara serius.

 
Pendapat ini disampaikan pakar Hukum Tata Negara, Margarito Kamis saat dihubungi wartawan, Kamis (2/6) mengomentari protes PKS terkait posisi Fahri Hamzah yang hingga kini measih menjabat Wakil Ketua DPR RI.
 
Dikatakan Margarito, saat ini proses pemecatan Fahri sebagai kader PKS yang akan berdampak pada status keanggotaannya di DPR dan juga sebagai wakil ketua DPR sudah diproses secara hukum di pengadilan.
 
"Jadi mereka mau teriak-teriak terus di paripurna juga tidak akan ada dampaknya. Itu kan cuma langkah politik mereka saja biar dapat perhatian," katanya di Jakarta, Kamis (2/6/2016)
 
Kader-kader PKS yang menginterupsi sidang menurutnya sangat memahami bahwa saat ini mereka tidak bisa menuntut proses pemecatan Fahri Hamzah sebelum adanya putusan pengadilan yang inkracht.
 
"Mereka semua pasti paham bahwa mereka tidak bisa mendesak pemecatan Fahri kok. Jadi yang bisa mereka lakukan yang dengan manuver politik. Itu biasa saja dan biarkan saja toh tidak akan berpengaruh pada jalannya persidangan," tambahnya lagi.
 
Dia pun mengapresiasi para pimpinan DPR yang menanggapi dingin saja protes dan manuver PKS tersebut karena dengan putusan pengadilan sela pengadilan bahwa PKS tidak boleh melakukan tindakan apapun dan membatalkan pemecatan itu.
 
"Saya kira pimpinan DPR juga sudah tahu kok bahwa mereka tidak bisa melakukan langkah apapun untuk memprosesnya. Ini kan langkah PKS saja untuk membenarkan tindakan mereka, tapi sekali lagi kan nanti pengadilan yang akan memutuskan itu," tegasnya
 
Editor: Surya