Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Sebelum Terangi Wilayah Lain, PLN Harus Alirkan Listrik ke Warga Bintan
Oleh : Harjo
Kamis | 02-06-2016 | 12:38 WIB
azhar-kuala-sempang.jpg Honda-Batam

Azhar, tokoh masyarakat Desa Kuala Sempang Bintan saat menyampaikan uneg-unegnya kepada Bupati Bintan Apri Sujadi. (Foto: Harjo)

BATAMTODAY.COM, Tanjunguban - Bupati Apri Sujadi menegaskan kepada PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk memenuhi kebutuhan listrik untuk penerangan masyarakat Bintan, sebelum menerangi wilayah lain dengan memasang jaringan di daerah tersebut.

"Kalau PLN mau aman, masyarakat Bintan harus menikmati listrik terlebih dahulu. Sebelum PLN menerangi wilayah lain di luar Bintan. Kalau nanti masyarakat masih ada yang belum menikmati listrik sementara PLN sudah menerangi wilayah lain. Maka jangan salahkan kalau instalasi dipotong," tegas Apri Sujadi sela-sela pelantikan 19 kepala desa se-Bintan, di PasarBaru Tanjunguban, Kamis (2/6/2016).

Apri menegaskan terkait masih ada keluhan warga Desa Kuala Sempang, Kecamatan Serikuala Lobam yang masih belum menikmati aliran listrik, PLN harus segera merealisasikannya.

"Kalau memang nantinya terjadi, justru PLN mendahulukan wilayah luar Bintan. Bila perlu saya sendiri yang memimpin demo dan memotong aliran listrik. Karena jaringan PLN menggunakan wilayah Bintan," tambahnya.

Kepala PLN Ranting Tanjunguban, Amrizal yang hadir dalam acara tersebut, hanya bisa menjawab "Insya Allah", saat mendengar permintaan Bupati Bintan.

Munculnya pernyataan tegas Bupati Bintan tersebut, setelah Azwar, tokoh masyarakat Desa Kuala Sempang, yang menyampaikan permasalahan warganya yang menjadi pekerjaan rumah bagi Pemkab Bintan.

Di antaranya masalah, jembatan dan jalan serta penerangan yang sudah sangat lama didambakan namun sampai saat ini, belum ada realisasinya, khususnya di Kampung Beringin dan Kampung Lepan. Hal tersebut diharapkan untuk memperpendek rentang kendali dan mempermudah masyarakat untuk meningkatkan ekonominya yang sebagian besar sebagai petani.

Editor: Dodo