Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Generasi Muda Bernilai Pancasila
Oleh : Redaksi
Senin | 30-05-2016 | 13:18 WIB

Oleh : Pedro Permana

DI ERA modern saat ini, wawasan kebangsaan sedikit tidaknya sudah mulai luntur karena adanya ancaman, global, regional dan nasional. Tiga ancaman tersebut dapat dicegah dengan selalu mengidentifikasi dan mengenali masalah, disiplin dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, melakukan gerakan-gerakan yang berbasis kebangsaan dan mengadakan komunitas serta merintis progam pembangunan karakter berbangsa dan bernegara.

Generasi muda Indonesia sebagai anak NKRI harus pandai mencintai tanah air Indonesia serta harus bangga menjadi anak NKRI yang SDA kaya raya. Kalau generasi muda mencintai tanah air maka harus berpedoman pada Pancasila dan UUD 1945. Jika setiap pemuda bisa berkontribusi di daerahnya masing-masing bahkan di daerah yang belum terjamah, maka tercapailah maksud dan tujuan dari kemerdekaan. Menanamkan jiwa nasionalisme kebangsaan kepada anak bangsa untuk dapat memberikan kontribusi positif sesuai tugas dan bidangnya masing-masing, guna mewujudkan Indonesia yang lebih sejahtera dan menangkal segala bentuk ancaman yang dapat mengganggu keutuhan wilayah NKRI.

Era saat ini harus diwaspadai terhadap perubahan lingkungan strategis dengan lingkup Global, regional dan nasional, bentuk ancaman global salah satunya liberalisme, bentuk ancaman regional di antaranya klaim wilayah, keamanan, salah persepsi keamanan regional dan ancaman nasional terkait dengan geografi, demograsi, SDA dan Ipoleksosbud serta pertahanan keamanan, semua bentuk ancaman tersebut harus generasi muda waspadai.

Peran yang sangat penting dan strategis bagi pemuda Indonesia sebagai generasi penerus dan salah satu kekuatan utama bangsa harus sadar terhadap ancaman dari faham komunisme/PKI dan radikalisme yang sedang berkembang melalui cara- cara baru, namun efek penghancuranya lebih dasyat.

Selain itu, bangsa Indonesia saat ini dihadapkan pada ancaman yang berat sangat jauh dengan masa lalu,yang dikenal dengan istilah proxy war, di mana pelaku tidak dikenal secara jelas, namun bila dicermati dampaknya telah menimbulkan berbagai persoalan dan berbagai konflik di masyarakat dengan pemerintah. Proxy War bukan perang konvensional, tidak jelas siapa kawan dan siapa lawan (perang menggunakan pihak lain sebagai boneka) yang dapat memecah belah dan mengancam bangsa Indonesia.

Hal tersebut dapat dicegah dengan menanamkan jiwa nasionalisme dan patriot yang tinggi kepada generasi penerus. Untuk itu, segenap pemuda Indonesia harus bijak dan teliti memikirkan berbagai langkah menyikapi berbagai ancaman NKRI yang semakin nyata dan perlu antisipasi sedini mungkin. Yang diperlukan saat ini adalah bisa menjawab dan menghadapi tantangan jaman dengan berbagai bentuk ancaman. Untuk itu, mari bersama-sama menjaga kepentingan strategis nasional untuk menjamin kedaulatan keutuhan dan keselamatan NKRI.

Nasionalisme merupakan suatu keharusan bagi generasi muda untuk memahami dan menjalankan makna dari nasionalisme, Selain itu, nasionalisme harus dibangun dari dalam dan oleh pemuda itu sendiri untuk kepentingan bangsa. Pancasila adalah pondasi tegak berdirinya NKRI dan jika pondasinya rusak maka tamatlah NKRI, untuk itu marilah bersama-sama dengan para generasi muda untuk menjaga dan mempertahankan keutuhan NKRI dengan cara mengamalkan Pancasila dan UUD 1945.

Pancasila dikembangkan dalam semangat demokrasi yang secara konsensual akan dapat mengembangkan nilai praktisnya yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang serba pluralistik. Mengaktualisasikan nilai Pancasila ke dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara adalah suatu keniscayaan agar pancasila tetap selalu relevan dalam fungsinya memberikan pedoman bagi pengambilan kebijaksanaan dan pemecahan masalah krusial kehidupan berbangsa dan bernegara. *


Penulis adalah Pengamat Masalah Sosial dan Budaya