Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Jokowi Tak Ingin Ketua Umum Golkar Disetir JK
Oleh : Irawan
Senin | 16-05-2016 | 17:27 WIB
jokowijk.jpg Honda-Batam

Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla

BATAMTODAY.COM, Jakarta-Pertarungan antara dua kekuasaan dalam pemerintahan saat ini antara Preakden Joko Widodo (Jokowi) dan Wapres Jusuf Kalla (JK) sudah sangat kasat mata. Masing-masing pihak tentunya punya kepentingan yang berbeda.

"Setelah Golkar berhasil ditarik ke pemerintahan pasca konflik, Jokowi tentunya ingin Golkar tidak dipimpin oleh ketua umum yang bisa disetir oleh JK karena tentunya dia tidak mau memiliki pengalaman SBY ketika Golkar dipimpin oleh JK yang sulit diajak kerjasama," kata pengamat politik UI, Muhammad Budyatna dihubungi Wartawan, Senin (16/5).

Penilaian Budyatna, Jokowi tentunya tidak ingin JK menggunakan Golkar sebagai alat bargaining politiknya, karena Jokowi tak ingin adanya matahari kembar dalam pemerintahan yang sedang dijalaninya.

"Dia (Jokowi) tentunya menginginkan Golkar yang benar-benar bisa diajak kerja sama bukan menimbulkan peluang untuk teradinya lagi matahari kembar," tegasnya.

Dia melihat Jokowi melalui Luhut akan bertarung habis-habisan untuk memenangkan Setya Novanto sebagai ketua umum, begitu juga dengan JK akan bertarung habis-habisan untuk menjadikan Akom sebagai ketua umum.

"Makanya Luhut pun berada di Bali terus, sementara JK tentunya juga akan terus mengontrol. Jokowi sudah kalah dalam kasus Freeport oleh JK, tentunya tidak mau ini terulang lagi," imbuhnya.

Dirinya melihat pada akhirnya akan hanya ada dua calon yang akan bertarung yaitu Setya Novanto dan Ade Komarudin, dia pun melihat Setya Novanto akan memenangkan pertarungan ini.

"Ini karena Jokowi sudah pernah kalah sekali oleh JK dalam isu Freeport dimana namanya dan Luhut sudah terseret-seret.Kini namanya kembali diseret oleh pihak JK, tentunya Jokowi tidak mau kalah lagi," tegasnya.

Menurut Budyatna jika melihat rekam jejak, rasanya yang akan menang juga Novanto karena meski dimata publik citra Akom tidak begitu tercemar dengan kasus, namun dimata para pemilih kader Gokar, nama Akom justru sudah tercemar. Ini karena kader melihat Akom tidak komit dengan janji ke Aburizal Bakrie selaku Ketua Umum Golkar.

"Janji yang ditandatangai di atas materiai bersama Ical saja dia tidak tepati, meski dia masih jadi waketum, bagaimana nanti janji terhadap kader jika dia sudah jadi ketum, tentunya tidak akan diingat sama sekali," tandasnya.

Editor: Surya