Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ketua MPR Sebut Pancasila Ajarkan Kasih Sayang
Oleh : Irawan
Jum'at | 13-05-2016 | 14:00 WIB
IMG-20160513-WA002.jpg Honda-Batam
Ketua MPR RI Zulkifli Hasan saat melakukan Sosialisasi Empat Pilar di Pesantren Bahrul Maghfiroh di Malang

BATAMTODAY.COM, Malang-Ketua MPR RI Zulkifli Hasan mengatakan, setiap warga negara dalam bersikap dan perbuatan harus berdasarkan Pancasila.


Sebab, Pancasila itu mengajarkan kasih sayang, kekeluargaan, gotong royong dan musyawarah mufakat.

Menurutnya, inilah Inti-inti dari Pancasila itulah yang harus dijadikan landasan bagi seluruh warga Indonesia. 

"Kalau kita mengimplementasikan pancasila kita akan menjadi manusia yang beradab. Sebab, tujuan akhir dari Pancasila adalah menciptakan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," kata Ketua MPR saat melakukan Sosialisai Empat Pilar di Pesantren Bahrul Maghfiroh, Malang, Jumat (13/5/2016).

Pancasila, kata Zulkifli, tidak hanya sekedar dihafalkan, namun juga dimengerti dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, karena akan menjadi pegangan dalam berbangsa dan bernegara.

Indonesia, lanjutnya, adalah bangsa yang penuh keragaman, terdiri dari berbagai suku, bahasa, budaya dan pulau sehingga tidak perlu diseragamkan. 

Namun semuanya satu dalam keragaman. Keragaman menjadi sumber kekuatan dan energisitas bangsa Indonesia. Oleh karena itu kita tak boleh bicara sara.

"Karena itu semua warga memilik hak yang sama, semua warga memiliki hak yang sama, boleh jadi apa saja tergantung kerja kerasnya," ujar Zulkifli.

Ia kemudian mencontohkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang seorang pengusaha mebel bisa menjadi Walikota Solo, Gubernur DKI Jakarta dan Presiden RI.

"Begitupula saya yang lulusan Madrasah Ibtidaiyah bisa menjadi menteri (Menteri Kehutanan), Ketua Umum PAN dan Ketua MPR RI," jelasnya.

Sementara, NKRI itu mengandung arti warga negara Indonesia boleh lahir dan tinggal dimanapun, seperti orang Malang tinggal di Sumatera dan lain-lain.

Hal itu merupakan konsensus bentuk NKRI sejak 71 Tahun yang lalu, sehingga apabila ada warga negara yang suka berkelahi dan bicara SARA, jelas tidak dibenarkan.

Terakhir mengenai UUD 1945, menurut Zulkifli,  juga telah diatur mengenai sistem berbangsa dan bernegara berdasarkan demokrasi.

"Jadi UUD kita mengatur bahwa demokrasi kita adalah demokrasi Pancasila. Demokrasi Pancasila mengatur bahwa kekuasaan adalah milik rakyat. Yang berdaulat adalah rakyat indonesia," tegas Ketua MPR RI ini.

Pada kesempatan itu, Ketua MPR Zulkifli Hasan mengapresiasi sistem pendidikan di pesantrennya yang berlandaskan cintah dan kasih sayang kepada alam semesta.

Sedangkan Pimpinan Pesantren Bahrul Maghfiroh Gus Luqman Al Hakim mengatakan, saat ini pesantren yang dipimpinnya memiliki 24 cabang di seluruh Indonesia, dua cabang lainnya di Timur Tengah, yakni di Mekkah (Arab Saudi) dan Yaman.

"Pesantren ini mengajarkan kasih sayang, sehingga tidak diragukan siswa-siswa dan para alumni tidak diragukan rasa cintanya pada tanah air Indonesia," kata Gus Lugman.

Editor: Surya