Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Geruduk Kantor PLN Lingga, Warga Selayar Protes Pemadaman Bergilir
Oleh : Nur Jali
Rabu | 11-05-2016 | 10:40 WIB
Geruduk-kantor-PLN-Dabosingkep.jpg Honda-Batam

Perwakilan Masyarakat, Kasi Kecamatan Selayar dan dua BPD di Selayar (Foto: Nur Jali)

BATAMTODAY.COM, Dabosingkep - Belasan masyarakat Desa dan perangkat Desa yang dipimpin Camat Selayar, datangi kantor PLN Rayon Dabosingkep, untuk meminta keterangan mengenai pemadaman bergilir di Kecamatan Selayar yang berdampak pada empat Desa di Kecamatan itu.

Perwakilan masyarakat Kecamatan Selayar, Abdul Kamar, mengatakan dirinya mewakili masyarakat di empat Desa di Kecamatan Selayar untuk menyampaikan protes kepada pihak PLN yang melakukan pemadaman di Kecamatan Selayar yang mengakibatkan korban jiwa. Selain itu pihaknya juga meminta koordinator PLN yang berada di Selayar agar diganti, karna kinerjanya dinilai kurang baik.

"Kami datang ingin mempertanyakan, karena sudah berbulan-bulan PLN di sini mengadakan pemadaman bergilir, padahal listrik di Selayar hanya hidup saat malam saja," kata Abdul Kamar yang juga menjabat Kasi Pemerintahan di Kecamatan Selayar, Selasa (10/5/16).

Selain itu, jadwal pemadaman juga tidak konsisten, kadang hidup lebih cepat dan terkadang hidupnya lebih lama dari jadwal yang telah diumumkan. " Hidupnya kadang cepat kadang lama, tidak sesuai jadwal," jelasnya.

Masyarkat juga meminta pihak PLN agar dapat memberikan pelayanan penerangan PLN di Kecamatan Selayar selama 24 jam. Hal ini bukan tidak beralasan, saat ini ada lebih kurang 700 pelanggan di Kecamatan Selayar yang menggunakan jasa Perusahaan Listrik Negera ini untuk menerangi rumah mereka.

"Kita juga minta dihidupkan siang malam, seperti Desa Tinjul dan beberapa Desa lainnya yang sekarang sudah merasakan penerangan listrik," jelasnya.

Dan tuntutan yang paling utama masyarakat adalah meminta agar pihak PLN segera memperbaiki kerusakan dan menghidupkan listrik di Selayar secara total. " Kita juga minta PLN menambah jaringan di Pulau Lipan yang selama ini tidak tersentuh penerangan," tegasnya.

Expand