Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kisah Kehidupan Seks Zahra Haider
Oleh : Redaksi
Sabtu | 07-05-2016 | 08:00 WIB
zahrapakistan7.jpg Honda-Batam

Zahra Haider menuliskan kisah kehidupan seksnya untuk membuka diskusi terbuka tentang seks. (Foto: BBC)

DUNIA maya di Pakistan heboh, karena tulisan di medsos yang dilakukan oleh seorang penulis Pakistan, Zahra Haider. Wanita yang kini tinggal di Kanada itu menulis tentang hubungan seksual pra-nikah yang dilakukannya saat masih remaja di Islamabad untuk majalah Vice, bisa dibayangkan reaksi media sosial yang muncul.

 

Haider, sekarang berusia usia 20-an, pindah ke Kanada sebelum ulang tahun ke-19nya. Dia menulis bahwa dia menggunakan kamar-kamar hotel untuk petualang-petualangannya dan bahwa orang tuanya "meledak dalam kemarahan yang sepenuhnya tidak rasional dan melodramatis" ketika mereka tahu tentang hal itu.

Kisahnya telah dibagikan ribuan kali dan memunculkan perdebatan sengit.

Beberapa orang mengomentari pernyataannya bahwa Pakistan adalah salah satu "populasi penonton porno tertinggi di dunia" dan bahwa orang Pakistan "ngeres dan doyan seks." Lainnya menyorot pada pengakuan bahwa dia telah berhubungan seks dengan "hampir selusin orang" saat masih remaja di Islamabad.

Raahim menulis, @zahrahaider Karena Anda telah melakukan seks dengan lebih dari 12 orang -jangan sebut orang Pakistan cabul berdasarkan (hidup) Anda sendiri.

Saroor Ijaz mengatkana: Orang seperti Zahra Haider-lah yang membuat orang pakistan jadi tampak sebagai manusia paling ngeres di dunia.

Dalam sebuah surat terbuka kepada Haider di Facebook, dan surat itu sendiri sudah dibagi lebih dari 6.000 kali, wartawan Ali Moeen Nawazish mengkritiknya untuk apa yang disebutnya melakukan "penghakiman budaya" terhadap orang Pakistan.

Nawazish mengatakan kepada BBC bahwa "tidak ada bukti untuk mendukung pernyataan (Haider) bahwa Pakistan adalah negara paling banyak menonton film porno di seluruh dunia atau bahwa kami tertindas secara seksual."

Dia menambahkan bahwa pengalaman Haider sebagai salah satu orang "elit" Pakistan tidak menunjukkan gambaran sebenarnya tentang perempuan Pakistan lainnya.

Bagaimana pun, banyak juga pengguna media sosial di Pakistan yang mendukung. Bukan kebetulan, kebanyakan adalah perempuan.

Zahra Haider berhasil membuaat orang membahas hal yang tabu. Sekarang saya tahu siapa yang saya unfollow: mereka yang gampang tersinggung dan hidup dalam penyangkalan.

Bissmah Mehmud menulis: Masyarakat kita itu penuh penyangkalan. Terima kasih Zahra Haider untuk kejujurannya. Mungkin tak semuanya merasa terwakili, tapi bukan berarti topik ini tak layak didiskusikan.

Haider mengatakan kepada BBC Trending bahwa ia menulis artikel itu untuk mendorong diskusi lebih terbuka tentang seks.

"Sebagai contoh, saya menerima pesan dari seseorang di Pakistan yang kehilangan saudaranya karena AIDS. Dia mengatakan bahwa saudaranya jelas merasa malu ketika membahas seksualitas. Pria itu mengatakan, gara-gara saudaranya tidak mengerti apa yang terjadi pada tubuhnya, ia kehilangan jiwanya," kata Zahra Haider. (Sumber: BBC Indonesia)

Editor: Dardani