Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Nah, Giliran Rolling Stones Tak Mau Lagunya Dipakai Kampanye Trump
Oleh : Redaksi
Jum'at | 06-05-2016 | 15:00 WIB
rolling_stone_kuba.jpg Honda-Batam

The Rolling Stone saat konser di Kuba. (Foto: BBC)

BATAMTODAY.COM - Band legendaris Rolling Stones sudah meminta Donald Trump agar tidak memainkan lagu mereka lagi dalam kampanyenya.

Kelompok musik asal Inggris ini mengeluarkan pernyataan bahwa bakal calon presiden dari Partai Republik itu tidak mendapat izin untuk memainkan lagu-lagu mereka.

"Rolling Stones tidak pernah memberikan izin bagi kampanye Trump untuk menggunakan lagu-lagunya dan sudah meminta agar segera menghentikannya."

Kampanye Trump selama beberapa bulan belakangan menggunakan lagu-lagu Rolling Stones dengan yang paling sering adalah You Cant Always Get What You Want.

Setelah mundurnya dua bakal calon lain, Ted Cruz dan John Kasich, maka Trump agaknya tinggal menunggu peresmian saja menjadi calon presiden.

Sebelum protes Rolling Stone ini, penyanyi Aerosmith, Steven Tyler, mengatakan penggunaan lagu mereka bisa memberikan "kesan yang salah" sebagai dukungan atas Trump.

Lewat pengacaranya, Tyler -yang merupakan anggota terdaftar Partai Republik- mengatakan masalahnya bukan pribadi tapi terkait hak cipta.

Penyanyi Neil Young juga sudah meminta Trump agar tidak menggunakan lagi lagunya Rockin in the Free World, yang diputar saat Trump mengumumkan pencalonannya, Juni lalu.

Namun agaknya pernyataan paling keras muncul dari Michael Stipe, pentolan kelompok musik REM, setelah Trump menggunakan lagu REM berjudul Its the End of the World as We Know It (And I Feel Fine).

"Jangan gunakan musik kami atau suara saya untuk sandiwara tolol kampanyemu."

Sumber: BBC
Editor: Dodo