Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Miris, Keluarga Miskin di Lingga Ini Bisa Tak Makan Berhari-hari
Oleh : Nur Jali
Jum'at | 06-05-2016 | 13:49 WIB
rumah-alvin.jpg Honda-Batam

Rumah Alvin di Kebun Nyiur, Desa Batuberdaun, Kecamatan Singkep, Lingga. (Foto: Nur Jali)

BATAMTODAY.COM, Dabosingkep - Petugas Sensus Ekonomi di Kabupaten Lingga menemukan satu keluarga di Kebun Nyiur, Desa Batuberdaun, Kecamatan Singkep yang kondisinya sangat memprihatinkan. Mirisnya, akibat kemiskinan yang menjerat kehidupan, keluarga ini bisa tak makan berhari-hari.

Adalah keluarga Alvian dan Susilawati yang ditemukan oleh petugas Sensus Ekonomi dari Badan Pusat Statistik Kepri bernama Vera. Mereka benar-benar hidup di bawah garis kemiskinan. Alvin diketahui sebagai buruh tak tetap dan penghasilan yang tak bisa dipastikan juga. Sementara, Susilawati merupakan buruh pencabut bulu sarang burung walet yang hasilnya juga tak seberapa.

Saat BATAMTODAY.COM bertandang ke rumah tersebut, Alvin dan Susilawati sedang bekerja. Yang ada tiga anak pasangan tersebut dan salah satunya yakni si sulung Helen sudah putus sekolah karena ketiadaan biaya. Dua adiknya juga terancam hal yang sama, tak bisa melanjutkan studi.

"Helen ini sudah kelas X SMP, tapi terpaksa berhenti karna tidak ada biaya," kata Vera, Jumat (6/5/2016).

"Beasiswa ada, tapi sebelum sekolah mereka butuh makan, dan kebutuhan lainnya itu tidak mereka sanggupi," imbuhnya.

Sementara Ani, tetangga Alvin menyatakan jangankan untuk menyekolahkan anak, untuk makan sehari-hari mereka kadang keluarga itu harus numpang ke tetangganya. "Ya kadang-kadang mereka numpang makan di sini, kadang menumpang di rumah tetangga lain," kata Ani.

Helen, anak sulung Alvin juga membenarkan kondisi keluarganya. "Kalau makan kadang berhari-hari kami tidak makan nasi, karena tidak bisa beli beras," ungkapnya.

Sebelumnya keluarga ini juga pernah mendapatkan bantuan rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di tahun 2013. Meskipun rumah tersebut selesai dibangun namun kondisi isi rumah sangat memperihatinkan. Fasilitas untuk memasak dan lainnya terlihat seadanya saja.

Kepala Desa Batuberdaun, Zainal belum dapat dikonfirmasi terkait hal ini karena ponselnya tak aktif. Dari pengamatan, jarak dari rumah kepala desa dengan rumah warga miskin tersebut, tidak sampai satu kilometer.

Editor: Dodo