Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Awas, BPOM Kepri Sering Temukan Makanan Kadarluasa
Oleh : Roland Aritonang
Kamis | 05-05-2016 | 08:24 WIB
edukasibpom4.jpg Honda-Batam

Kegiatan Sosialisasi Gerakan Nasional Peduli Obat dan Pangan Aman‎ oleh Badan POM Kepulauan Riau. (Foto: Roland Aritonang)

BATAMTODAY.COM,Tanjungpinang - Walikota Tanjungpinang Lis Darmansyah mengatakan, pada umumnya masyarakat Tanjungpinang belum memahami bagaimana pentingnya mengontrol dan merawat bahan makanan, obat-obatan dan kosmetik.

 

"Paling tidak, sosialisasi ini memberikan edukasi pendidikan bagi para kaum ibu, masyarakat, pelajar dan mahasiswa untuk memberikan pemahaman terhadap bahan makanan dan obat-obatan. Karena hal-hal ini berpengaruh untuk kesehatan manusia," tutur Lis pada Sosialisasi Gerakan Nasional Peduli Obat dan Pangan Aman‎ oleh Badan POM Kepulauan Riau, Rabu(4/5/2016)

Lis juga menjelaskan, obat-obatan yang tidak memiliki izin Badan POM di Tanjungpinang masih ditemukan beredar di masyarakat, salah satunya obat-obat kuat yang banyak beredar.

"Sebenarnya hal-hal ini selalu ditemukan, tetapi yang terpenting kontrolnya bukan hanya selalu kepada pemerintah saja, tetapi bisa pada masyarakat juga perlu dilakukan," paparnya.

Sementara itu, Kepala Badan POM Kepri, Setia Murni mengatakan, temuan obat-obat untuk Kepri yang kadarluasa ada, tetapi kalau ilegal jarang. Tapi kalau pangan ilegal banyak, tetapi dia tetap ada temuan kita seperti obat keras dijual bebas yang seharusnya dengan resep dokter.

"Untuk di Provinsi Kepri obat-obatan yang ilegal itu relatif lebih sedikit dibandingkan pangan," paparnya.

Menurutnya kalau pihaknya menemukan obat maupun pangan yang kadarluasa dan ilegal, pasti kami minta kepada yang bersangkutan untuk memusnahkannya. Tetapi kalau jumlahnya dalam bentuk besar akan kami amankan. Karena kalau dimusnakan di tempat, akan membuat resah. Maka kami amankan ke kantor, ada berita acara untuk pemusnahan dan pernyataan yang dari pemilik itu ada.

"Jika yang bersangkutan selalu kedapatan berkali-kali, maka akan kami arahkan ke ranah hukum‎ dan kami minta penetapan ke pengadilan," ungkap Setia Murni.

Penemuan-penemuan di seluruh kawasan Kepri ini relatif kami temukan baik itu di Batam, Tanjungpinang, Karimun dan sejumlah kabupaten lainnya yang ada di kawasan Kepri. "Yang sering kami temukan yaitu pangan dan obat tradisional yang baru-baru ini kami temukan di Batam," tutupnya.

Editor: Dardani