Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tentara Filipina Tewas dalam Bentrokan dengan Milisi Abu Sayyaf
Oleh : Redaksi
Senin | 11-04-2016 | 11:56 WIB
160331104430_abu_sayyaf_640x360_ap_nocredit.jpg Honda-Batam
Delapan belas warga asing disandera di Filipina, diduga semuanya berada di tangan kelompok Abu Sayyaf.  (Sumber foto : BBC Indonesia)

BATAMTODAY.COM, Filipina - Militer Filipina mengatakan bahwa 18 tentara tewas dalam pertempuran sengit melawan milisi Islamis di selatan Filipina.

Sedikitnya 50 tentara lain terluka pada Sabtu (9/4/2014) saat terjadi bentrokan dengan kelompok Abu Sayyaf di pulau Basilan.

Sementara itu, lima milisi terbunuh, kata tentara. Militer Filipina dilaporkan menyasar pemimpin Abu Sayyaf yang sudah mengucapkan janji setia pada kelompok yang menyebut dirinya Negara Islam atau ISIS.

Pemerintah AS menawarkan imbalan sampai $5 juta atau sekitar Rp65 miliar untuk informasi yang berujung pada penangkapan Isnilon Hapilon.
   
Sedikitnya empat tentara dipancung dalam bentrokan dengan sekitar 100 milisi Abu Sayyaf, AFP melaporkan pernyataan juru bicara miltier setempat.

"Kelompok kami berusaha menyerang mereka. Di tengah jalan, mereka disergap," kata Kolonel Benedict Manquiquis, juru bicara dari kesatuan tentara yang terlibat dalam pertempuran, pada stasiun radio DZRH.

Musuh katanya lagi, berada di posisi yang lebih tinggi, sehingga ke manapun tentara kami berlindung, mereka tetap diserang oleh senjata berat dan bahan peledak buatan.

Pemerintah bergerak melawan Abu Sayyaf setelah serangkaian penculikan warga asing, kata juru bicara militer regional Mayor Filemon Tan.

Jumat lalu, seorang pensiunan pendeta Italia dibebaskan oleh Abu Sayyaf setelah disandera selama enam bulan.

Delapan belas warga asing lainnya, termasuk dua warga Kanada dan seorang warga Norwegia, disandera di Filipina.

Hampir semuanya diduga berada di tangan kelompok Abu Sayyaf di lokasi penahanan sekitar pulau Jolo, dekat pulau Basilan. (Sumber : BBC Indonesia)

Editor : Udin