Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tak Sengaja Aktifkan Alat EPIRB, Sapi Picu Pencarian SAR di NT
Oleh : Redaksi
Senin | 11-04-2016 | 10:46 WIB
7313916-3x4-700x933.jpg Honda-Batam
Ternak sapi yang sedang digembalakan di padang rumput tidak sengaja mengaktifkan sinyal darurat di NT dan memicu pencarian SAR (Sumber foto : ABC Indonesia)

BATAMTODAY.COM, Australia - Seekor sapi tak sengaja mengaktifkan alat sinyal radio penentu posisi darurat  (EPIRB) yang memicu pencarian SAR oleh kepolisian Canberra dan Northern Territory.

Sekitar pukul 6:00 pm, Sabtu (9/4/2016) kemarin,  monitor sinyal EPIRB di Canberra mendeteksi  sinyal EPIRB yang berasal dari kawasan di Adelaide River, Northern Teritory Utara sekitar 3.000 kilometer jauhnya.
 
Mereka memberitahu petugas polisi di Adelaide River, sekitar 113 kilometer dari Darwin yang dilarikan ke paddock di Pell Station.
 
Ketika Polisi NT sampai ditempat tersebut, mereka tidak mendapati apa-apa selain ternak yang sedang digembalakan, dan ketika hari mulai senja, mereka melihat lampu berkedip yang terdeteksi dari alat sinyal darurat EPIRB tersebut.
 
"Alat sinyal darurat itu tidak terdaftar, namun setelah dilacak kepemilikannya ternyata alat itu milik sebuah perusahaan helikopter dari Katherine," kata Inspektur Louise Jorgensen.
 
Dia mengatakan, perangkat itu sepertinya jatuh dari helikopter pada Bulan Maret lalu, ketika pilotnya  sedang melintas di daerah itu dan alat tersebut tergeletak di sana sampai akhirnya diaktifkan secara tidak sengaja, lantaran terpijak oleh kaki dari sapi-sapi yang lapar dan merumput di padang rumput tersebut.
 
Wilayah tugas Inspektur Brendan Muldoon mendesak orang untuk mendaftarkan alat beacon darurat mereka. Hanya saja alat EPIRB ini hilang beberapa waktu lalu setelah terjatuh dari helikopter.
 
"Masalanya adalah alat ini sudah terdaftar dan pemiliknya seharusnya memberitahu kami sehingga kami bisa tahu kalau alat ini tidak lagi digunakan. Kami memperlakukan laporan sinyal darurat seperti ini sebagai kondisi darurat yang mengancam keselamatan jiwa," katanya.
 
Superintenden  Muldoon mengatakan, kapan saja alat ini diaktifkan maka Polisi akan mengerahkan segala upaya dan sumber daya untuk mencari alat itu. (Sumber : ABC Indonesia)
 

Editor : Udin