Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kemarau Panjang, Stok Air di Waduk Sei Jago Menyusut Hingga 50 Persen
Oleh : Harjo
Rabu | 06-04-2016 | 14:36 WIB
air_mati.jpg Honda-Batam
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Tanjunguban - Stok air di Waduk Sei Jago yang dikelola PDAM Tirta Kepri menyusut hingga 50 persen seiring dengan musim kemarau berkepanjangan. Kondisi ini membuat pelayanan kepada pelanggan PDAM Tirta Kepri tak maksimal.

Mamat, Kepala Cabang PDAM Tirta Kepri di Tanjunguban menyampaikan karena mulai dari sumber air hingga ke stok yang ada di waduk menyusut hingga 50 persen yang secara otomatis pelayanan tidak maksimal. Namun pihak PDAM tetap mengalir air kepada masyarakat, meski tidak stabil.

"Sejak satu minggu lalu, air yang kita alirkan ke masyarakat dengan sistem per wilayah, karena persedian air memang tidak mencukupi. Per wilayah akan mendapatkan saluran air satu kali dalam tiga hari," ungkapnya, Rabu (6/4/2016).

Mamat menambahkan menyusutnya persedian air selain dipicu oleh kondisi musim kemarau, juga terkait dengan adanya pengerjaan proyek di waduk, sehingga sumber air yang ada di sekitar waduk terganggu.

"Kemarau dan pekerjaan proyek di waduk Seijago, Bintan Utara menjadi sumber masalah menyusutnya sumber air. Semoga pekerjaan proyek juga bisa selesai dengan cepat dan kemarau tidak berkepanjangan sehingga produksi air yang dilakukan oleh PDAM Tanjunguban bisa berjalan lancar," harapnya.

Zulkipli, Kepala Bagian Produksi PDAM Tirta Kepri Tanjunguban membenarkan penyusutan air di waduk Sei Jago. Selain karena musim kemarau, juga dampak dari pekerjaan proyek waduk yang saat ini sedang berjalan.

"Karena kondisinya panas dan di barengi oleh pekerjaan waduk secara otomatis, sumber air di waduk berkurang. Semua berharap agar ada curah hujan di wilayah ini. Karena tanpa ada curah hujan maka kondisi persedian air akan sulit," ujarnya.

Sementara, Rahman, warga Tanjunguban, menyampaikan harapannya agar pihak PDAM Tanjunguban, bisa terus berbenah agar kedepan persedian air bisa lebih maksimal agar tidak terjadi lagi gangguan suplai air.

"Kita berharap selain PDAM,  pihak kontraktor yang mengerjakan proyek pembangunan juga bisa liboh peduli dengan lingkungan yang ada di sekitarnya. Jangan sampai kembali terjadi seperti pencemaran terhadap lingkungan yang bisa merugikan masyarakat," imbuhnya.

Editor: Dodo