Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dokter Minim, Warga Senayang Meninggal karena Tak Tertangani Medis
Oleh : Nur Jali
Jum'at | 01-04-2016 | 16:24 WIB
mayat_ilustrasi.jpg Honda-Batam
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Daiklingga - Warga dusun belakang hutan Desa Laboh, Kecamatan Senayang protes atas meninggalnya salah satu kerabat keluarganya, Basir (48) yang meninggal di Puskesmas Senayang, karena tidak mendapatkan perawatan intensif dari dokter yang bertugas di puskesmas tersebut, Jumat (1/4/16).

Salah satu keluarga, Amin mengatakan saat itu kerabatnya tersebut mengeluh sesak nafas dan kondisi tidak tenang, sehingga keluarga memutuskan untuk membawa ke Puskesmas Senayang. Setibanya di puskesmas diatakan dokter yang bertugas sedang izin untuk membawa anaknya yang juga sedang sakit untuk berobat.

"Korban tidak dirawat dokter, sehingga diagnosa penyakitnya pun kita tidak tahu, setelah satu malam di Puskesmas akhirnya siang tadi meninggal," kata Amin.

Sementara itu Kepala Puskesmas Senayang Leni Hardianti membenarkan bahwa pasien tersebut tidak mendapatkan perawatan dari dokter karena sedang minta izin untuk berobat anaknya ke luar kota.

"Sudah tiga bulan dokter kita tidak pernah izin keluar, tapi saat itu anaknya sedang sakit, sehingga minta izin ke Tanjungpinang," ungkapnya.

Meskipun saat itu dokter kita sedang keluar, tapi pihaknya sudah mengupayakan memanggil dokter keluarga yang ada di Rejai. Namun sayangnya saat itu di Rejai juga ada pasien yang harus dirawat intensif sehingga, dokter dapat hadir pada pagi hari ini. Belum sempat dokter tersebut datang, pasien sudah terlebih dahulu meninggal.

"Kondisi pasien saat meninggal dalam keadaan mulai membaik, tapi saat itu dokter belum sempat memeriksa," kata Leni.

Atas kejadian tersebut pihaknya membutuhkan dokter lebih dari satu orang, karena secara manusiawi dokter yang bertugas di Puskesmas Senayang sangat rentan jika dokter berhalangan, otomatis terjadi kekosongan.

"Sebenarnya kita berharap ada tambahan dokter tapi kita juga mengerti kondisi daerah, dokter di sini cuma satu, tapi dia sudah maksimal bekerja, namun karena saat itu anak sakit sehingga minta izin keluar, dan itu manusiawi," jelasnya.

Editor: Dodo